ROMA – Pemilihan umum (pemilu) untuk memilih parlemen baru digelar di Italia pada Minggu (25/9). Lebih dari 50 juta warga, termasuk sekitar 4,7 juta warga yang tinggal di luar negeri, memilih 400 deputi dan 200 senator yang akan membentuk dua majelis parlemen berikutnya.
Koalisi sayap kanan dan aliansi kiri-tengah dipandang sebagai pesaing utama. Selain itu, terdapat sebuah koalisi yang lebih kecil dari dua partai haluan tengah, dan Gerakan Bintang Lima (M5S) yang populis, dengan koalisi tersebut dan M5S berjalan sendiri.
Aliansi sayap kanan, yang terdiri dari nasionalis Partai Persaudaraan Italia, League, dan Forza Italia, tampak memimpin dalam semua jajak pendapat yang dipublikasikan hingga dua pekan sebelum pemungutan suara.
Partai Persaudaraan Italia tampil sebagai yang terdepan, diikuti dengan selisih tipis oleh Partai Demokrat, yang merupakan kekuatan kunci dari koalisi kiri-tengah.
Untuk pertama kalinya, sebagai hasil dari reformasi konstitusi baru-baru ini, anak-anak muda berusia 18 tahun di negara itu diizinkan untuk memilih anggota Senat dan Kamar Deputi.
Kementerian Dalam Negeri Italia mengatakan bahwa ini berlaku untuk hampir 2,7 juta warga muda yang baru saja memasuki usia dewasa.
Penghitungan suara dimulai segera setelah penutupan semua tempat pemungutan suara (TPS).
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Roma. (XHTV)