BEIJING, Tahun 2021, yang ditandai dengan merebaknya pandemi COVID-19, meninggalkan sejumlah isu global yang belum terselesaikan.
Pemulihan ekonomi global menghadapi berbagai tantangan yang serius termasuk inflasi, memburuknya hubungan antara Rusia dan Barat, serta pembicaraan nuklir Iran yang menemui jalan buntu.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), galur (strain) Omicron COVID-19 telah menyebar ke lebih dari 110 negara dan kawasan di seluruh dunia.
Mempercepat vaksinasi secara global merupakan kunci untuk mengakhiri epidemi.
Tantangan-tantangan seperti bottleneckatau kemacetan rantai pasokan, meningkatnya inflasi, dan diferensiasi pemulihan diperkirakan akan terus memengaruhi ekonomi dunia pada 2022.
Hubungan antara Rusia dan negara-negara Barat memasuki “zaman es” pada 2021 saat mereka terlibat dalam konfrontasi yang sengit atas Ukraina.
Baru-baru ini, Amerika Serikat (AS) menggembar-gemborkan risiko perang antara Rusia dan Ukraina, berniat untuk lebih jauh merongrong hubungan Rusia-Eropa, dan memperkuat pengaruh AS di Eropa.
Akibatnya, hubungan Rusia-Eropa menjadi semakin rumit.
Pemerintah Jerman yang baru diambil umpah pada akhir 2021. Prancis akan menggelar pemilihan umum (pemilu) pada 2022. Jerman dan Prancis, yang dianggap sebagai “mesin kembar” Uni Eropa (UE), sedang menjalani periode transisi.
Sejumlah pembicaraan terkait program nuklir Iran gagal memecahkan kebuntuan antara AS dan Iran. Iran ingin semua sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan UE dicabut lewat proses yang dapat diverifikasi.
AS menuntut agar Iran tetap menerapkan ketentuan yang diatur dalam Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA), dan membatasi atau membekukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan nuklir, sambil mengancam untuk mengadopsi “opsi lain” termasuk kekuatan militer.
AS menyatakan kesediaannya untuk kembali ke meja perundingan terkait kesepakatan nuklir Iran, tetapi di waktu yang sama terus menjatuhkan sanksi-sanksi tambahan kepada negara tersebut. Kesewenang-wenangan semacam itu menempatkan kedua belah pihak dalam posisi kaku yang tidak menjadi pertanda baik bagi proses negosiasi pada 2022.
Banyak analis meyakini AS tetap menjadi sumber utama ketidakpastian saat dunia mengawali tahun yang baru. [Xinhua]
Diproduksi oleh Xinhua Global Service