YERUSALEM – Kepolisian Israel pada Minggu (9/10) menangkap enam warga Palestina karena diduga terkait serangan penembakan mematikan di Yerusalem Timur pada Sabtu (8/10), seiring upaya pencarian pelaku penembakan masih berlangsung.
Pria bersenjata tersebut melepaskan tembakan ke pos pemeriksaan militer dekat Shuafat, kawasan permukiman Palestina di Yerusalem Timur, yang menewaskan Noa Lazar, seorang sersan wanita berusia 18 tahun dari polisi militer, kata pihak militer dalam sebuah pernyataan.
Empat orang lainnya terluka, termasuk seorang penjaga keamanan yang mengalami luka serius, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh kepolisian Israel.
Polisi mengatakan pasukan militer, petugas polisi, dan agen keamanan internal Shin Bet telah melakukan pencarian besar-besaran sejak Sabtu malam lalu terhadap pelaku penembakan yang diidentifikasi sebagai Udi Tamimi (22), seorang warga Kamp Pengungsi Shuafat.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Israel Yair Lapid menyampaikan belasungkawa kepada keluarga tentara yang terbunuh dan bersumpah akan “menyeret para pembunuh keji ke pengadilan.”
Penembakan itu terjadi hanya beberapa jam setelah dua remaja Palestina tewas terbunuh oleh pasukan Israel dalam sebuah serangan di Tepi Barat yang diduduki. Kedua warga Palestina tersebut, berusia 14 dan 17 tahun, ditembak mati pada Jumat (7/10) dalam bentrokan di dua lokasi terpisah di Tepi Barat.
Ini merupakan pertumpahan darah terbaru dalam ketegangan yang meningkat antara Israel dan Palestina di tengah serangan malam militer Israel, yang menurut data Bulan Sabit Merah telah merenggut nyawa sedikitnya 100 warga Palestina sejak Januari.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yerusalem. (XHTV)