TEHERAN – Presiden Iran Hassan Rouhani pada Rabu (2/6) mengatakan bahwa isu-isu utama antara Teheran dan Washington dalam perundingan nuklir yang sedang berlangsung di Wina telah terselesaikan, lapor kantor berita resmi IRNA.
“Hari ini, kita menyaksikan resolusi atas isu-isu utama dengan Amerika Serikat (AS)” dalam perundingan Wina yang ditujukan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA), tutur Rouhani dalam pertemuan kabinet.
Proyek-proyek ekonomi utama yang diresmikan baru-baru ini dan akan dibuka dalam waktu dekat nanti di Iran menjadi “sinyal” bahwa tekanan ekonomi anti-Iran dari mantan presiden AS Donald Trump telah dicabut, sebut Rouhani.
Rouhani menyerukan apa yang dia sebut sebagai “kemenangan” pemerintahannya dalam menghadapi tantangan yang disebabkan oleh AS.
Pada Senin (31/5), Abbas Araqchi, Wakil Menteri Luar Negeri Iran sekaligus negosiator nuklir senior negara tersebut, mengatakan “kemajuan yang baik” dicapai dalam perundingan Wina.
Pada Mei 2018, Trump menarik Washington keluar dari JCPOA dan secara sepihak menjatuhkan kembali sanksi kepada Iran. Merespons hal tersebut, Teheran secara bertahap berhenti menerapkan beberapa bagian komitmen JCPOA mereka mulai Mei 2019.
Komisi Gabungan JCPOA mulai melangsungkan pertemuan secara offline pada 6 April di Wina guna melanjutkan diskusi terdahulu untuk membahas kemungkinan kembalinya AS ke JCPOA dan cara memastikan JCPOA diimplementasikan secara penuh dan efektif.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Teheran. [XHTV]