BAGHDAD – Irak mengekspor sekitar 98,63 juta barel minyak mentah pada April 2023, menghasilkan pendapatan 7,79 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.703), demikian diumumkan kementerian perminyakan negara itu pada Selasa (2/5).
Harga rata-rata minyak mentah Irak pada April mencapai 79 dolar per barel, kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, mengutip statistik dari State Organization for Marketing of Oil, sebuah perusahaan Irak.
Perusahaan itu mengungkapkan bahwa seluruh ekspor minyak mentah selama bulan tersebut berasal dari ladang-ladang minyak di Irak tengah dan selatan melalui pelabuhan Basra.
Pada akhir Maret, Irak menghentikan ekspor sekitar 450.000 barel minyak per hari dari ladang utaranya ke pelabuhan Ceyhan di Mediterania Turkiye melalui sebuah jalur pipa, setelah memenangkan kasus arbitrase melawan Turkiye atas perselisihan panjang terkait ekspor minyak independen oleh Pemerintah Daerah Kurdistan semi-otonom.
Pada 4 April, pemerintah federal Irak dan pemerintah daerah Kurdistan menandatangani perjanjian sementara untuk melanjutkan ekspor minyak Kurdistan melalui Turkiye. Namun, Turkiye tetap menghentikan aliran minyak, dengan mengatakan ingin merundingkan arbitrase sebelum ekspor minyak dilanjutkan.
Perekonomian Irak sangat bergantung pada ekspor minyak mentah, yang menyumbang lebih dari 90 persen pendapatan negara tersebut.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Baghdad. (XHTV)