JUDUL: Inflasi Turki capai 78,6 persen, rekor tertinggi dalam dua dekade
DATELINE: 5 Juli 2022
DURASI: 00:01:04
LOKASI: Ankara
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan bank sentral Turki
2. Berbagai cuplikan lira
3. Berbagai cuplikan pasar
STORYLINE:
Inflasi tahunan Turki melonjak menjadi 78,62 persen pada Juni, tertinggi sejak 1998, seperti diumumkan Institut Statistik Turki pada Senin (4/7).
Sementara itu, harga konsumen meningkat sebesar 4,95 persen secara bulanan (month on month) pada Juni.
Lonjakan harga tahunan tertinggi terjadi di sektor transportasi sebesar 123,37 persen. Harga makanan dan minuman non-alkohol meningkat 93,93 persen, sedangkan harga perabot dan peralatan rumah tangga naik 81,14 persen, menurut statistik resmi.
Indeks harga produsen domestik naik 6,77 persen secara bulanan pada Juni, dengan kenaikan tahunan sebesar 138,31 persen.
Inflasi tahunan Turki tercatat di angka 73,5 persen pada Mei.
Negara tersebut tengah mengalami krisis keuangan terparah dalam beberapa dekade, dengan nilai mata uang lira Turki anjlok sejak pandemi COVID-19. Konflik Rusia-Ukraina juga memperburuk situasi tersebut, mendorong harga energi ke level tertinggi baru.
Nilai mata uang lira anjlok lebih dari 40 persen pada 2021 karena bank sentral negara tersebut memangkas suku bunganya sebesar 500 basis poin menjadi 14 persen dari 19 persen pada September hingga Desember di tengah inflasi yang tinggi. Bank sentral Turki mempertahankan tingkat suku bunga yang sama hingga saat ini.
Setelah anjlok pada 2021, lira melanjutkan tren penurunannya dan kehilangan lebih dari 20 persen nilainya terhadap dolar Amerika Serikat selama enam bulan terakhir.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung kebijakan suku bunga rendah, bersikeras bahwa langkah itu akan meringankan beban investasi di tengah meningkatnya inflasi.
Para ekonom memperkirakan bahwa Turki kemungkinan akan mengalami inflasi tinggi sepanjang tahun 2022.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara.
(XHTV)