KAIRO – Badan Pusat Mobilisasi Publik dan Statistik (Central Agency for Public Mobilization and Statistics/CAPMAS) Mesir pada Kamis (10/11) mengumumkan bahwa inflasi tahunan negara itu meningkat dari 15 persen pada September menjadi 16,2 persen pada Oktober, melampaui angka 15,7 persen yang tercatat pada November 2018.
Inflasi utama Mesir meningkat di zona dua digit sejak konflik Rusia-Ukraina pecah pada Februari.
Bank Sentral Mesir telah tiga kali menaikkan suku bunga utama hingga total lima persen sejak konflik itu dimulai demi mengendalikan inflasi.
Pada Kamis yang sama, Mesir juga mengumumkan kesepakatan senilai 3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.702) dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menopang ekonominya. Program ini bertujuan untuk memberikan neraca pembayaran dan dukungan anggaran bagi Mesir.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo. (XHTV)