KUALA LUMPUR – Inflasi Malaysia, yang diukur dengan indeks harga konsumen, naik 4,5 persen pada September, lebih rendah dibandingkan 4,7 persen pada Agustus, tunjuk data resmi pada Jumat (21/10).
Departemen Statistik Malaysia dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa inflasi makanan meningkat pada tingkat yang lebih lambat yakni 6,8 persen dibandingkan dengan 7,2 persen pada Agustus.
Selain makanan, kelompok yang mencatat kenaikan tertinggi adalah restoran dan hotel dengan 6,9 persen, diikuti oleh transportasi dengan 5,3 persen, serta perabot rumah tangga, perlengkapan rumah tangga, dan pemeliharaan rutin rumah tangga dengan 4,4 persen, kemudian disusul oleh perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya dengan 4 persen.
Untuk periode Januari-September, inflasi tercatat sebesar 3,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.
Peningkatan tersebut sebagian besar disumbang oleh kelompok makanan dan minuman nonalkohol yang tumbuh 5,3 persen, transportasi yang tumbuh 4,6 persen, serta restoran dan hotel yang naik 4,3 persen.
Inflasi untuk kuartal ketiga meningkat 4,5 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun lalu.
Kelompok makanan, restoran dan hotel menjadi kontributor utama pertumbuhan tersebut, masing-masing sebesar 7 persen dan 6,4 persen.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kuala Lumpur. (XHTV)