VIENTIANE – Laos mencatatkan tingkat inflasi secara tahunan (year on year/yoy) tertinggi di angka 36,75 persen pada Oktober, naik dari 34 persen pada September, menurut laporan terbaru dari Biro Statistik Laos.
Angka-angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak awal 2022, dengan kenaikan harga terus membebani warga yang berjuang untuk mencari nafkah.
Menurut laporan yang dirilis pada Sabtu (5/11) dari situs web Biro Statistik Laos, harga makanan dan minuman non-alkohol melonjak sebesar 38,8 persen (yoy), dipicu oleh kenaikan harga beras dan makanan sehari-hari lainnya seperti daging babi, unggas, ikan, makanan laut, telur, minyak sayur, buah-buahan, dan sayuran.
Ongkos transportasi dan pengiriman komersial naik hingga 58,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya, terutama untuk bahan bakar, yang tercatat naik sebesar 95 persen pada Oktober.
Biaya barang konsumsi lainnya dan banyak produk lainnya juga naik, termasuk pakaian, alas kaki, bahan bangunan, barang-barang rumah tangga, peralatan medis, dan obat-obatan.
Kenaikan harga di semua jenis produk menambah kesulitan yang dialami oleh masyarakat umum, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.
Pemerintah Laos bekerja sama dengan sejumlah departemen dan sektor swasta untuk meminimalkan dampak kenaikan harga pada biaya hidup masyarakat dan situasi keuangan mereka secara umum.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Vientiane. (XHTV)