JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) untuk vaksin mRNA COVID-19 AWcorna, yang dikembangkan oleh perusahaan China.
SUN LEI, Koresponden Xinhua:
“Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin bagi vaksin mRNA buatan China untuk penggunaan darurat pada individu berusia 18 tahun ke atas, baik sebagai dosis primer ataupun booster.”
AWcorna merupakan sebuah vaksin mRNA SARS-CoV-2 yang dikembangkan oleh Suzhou Abogen Biosciences Co., Ltd. dengan partisipasi dari Walvax Biotechnology Co., Ltd.
PENNY LUKITO, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM):
“Kami bangga bahwa kami telah memiliki satu industri yang akan memiliki kapasitas produksi teknologi mRNA, yang merupakan teknologi canggih. Saya rasa ini adalah salah satu persyaratan bagi suatu negara untuk dapat menyesuaikan diri dengan apa pun yang akan terjadi nantinya yang berkaitan dengan pandemi dan kebutuhan akan obat maupun vaksin baru di masa mendatang.”
ANDREAS DONNY, PT Etana Biotechnologies Indonesia:
“Kami ada rencana untuk melakukan transfer teknologi dari China ke Indonesia. Dan kami juga akan bergabung dan bekerja sama, serta kami akan memproduksi secara lokal untuk mendukung kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap vaksin COVID-19. AWcorna ini sangat penting karena AWcorna dapat didistribusikan pada suhu 2 hingga 8 derajat Celsius.”
EUA untuk rangkaian primer dua dosis tersebut didasarkan pada data keamanan dan kemanjuran dari uji klinis fase 3 yang krusial, yang saat ini sedang berlangsung di 31 lokasi di tiga negara termasuk Indonesia.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta. (XHTV)