JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang sedang berkunjung ke Indonesia, menegaskan kembali komitmen mereka untuk melindungi pekerja migran melalui penerapan One Channel System (OCS), sebuah mekanisme satu jalur untuk penempatan para pekerja migran Indonesia di negara tetangga Malaysia.
Penegasan itu disampaikan dalam pertemuan kedua kepala negara di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (9/1).
JOKO WIDODO, Presiden Republik Indonesia (Sumber: BP2MI):
“Saya sangat berharap One Channel System untuk perekrutan dan penempatan pekerja migran Indonesia benar-benar bisa kita jalankan bersama. Dan tadi saya mengulangi permintaan saya mengenai pentingnya pembangunan community learning centerdi semenanjung untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia.”
Pada kuartal pertama 2022, tercatat sekitar 1,63 juta pekerja migran Indonesia di Malaysia, menurut data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Jumlah itu lebih rendah dari 1,74 juta pekerja yang tercatat pada kuartal yang sama pada 2021.
Jokowi juga mengatakan bahwa kedua negara telah sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam memperluas pasar minyak sawit dan memerangi diskriminasi terhadap bisnis minyak sawit melalui Dewan Negara-Negara Produsen Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries).
Sementara itu, Anwar menyampaikan apresiasinya atas pengalaman Indonesia dalam mendorong pengembangan proses hilirisasi serta teknologi dan ekonomi digital, urai rilis pers.
ANWAR IBRAHIM, Perdana Menteri Malaysia (Sumber: BP2MI):
“Saya mendapatkan dua ide untuk diterapkan di Malaysia, tentang proses hilirisasi serta tentang teknologi dan ekonomi digital. Saya akan memanfaatkan pengalaman dan kontribusi beliau (Presiden Jokowi) sebagai upaya untuk membantu memacu pertumbuhan ekonomi Malaysia.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta. (XHTV)