NEW DELHI – Regulator obat-obatan India, Drugs Controller General of India (DCGI), pada Selasa (29/6) mengizinkan perusahaan farmasi multinasional yang berbasis di Mumbai, Cipla, mengimpor vaksin COVID-19 Moderna untuk penggunaan darurat terbatas di India, kata para pejabat.
V K Paul, anggota bidang kesehatan di lembaga pemikir pemerintah National Institution for Transforming India (NITI) Aayog (komisi) mengonfirmasi perkembangan tersebut dalam konferensi pers di New Delhi.
“Ini membuka kemungkinan vaksin diimpor dalam waktu dekat. Ini adalah vaksin keempat,” katanya, seraya menambahkan, “Baru persetujuan regulasi saja yang diberikan. Masalah ganti rugi sedang diperiksa.”
Paul mengatakan studi tambahan tidak diperlukan untuk vaksin ini.
“Tidak, tidak perlu dilakukan uji tambahan untuk studi yang sudah diklarifikasi. Modifikasi peraturan kami ini sudah dilakukan beberapa pekan lalu, jadi mereka tidak akan diminta untuk melakukan uji tambahan. Orang-orang yang akan mendapatkan 100 dosis pertama akan dipantau,” kata Paul. “Jalan telah dibuka untuk impor vaksin ini (Moderna) ke negara ini.”Vaksin Moderna akan menjadi vaksin COVID-19 keempat yang diizinkan digunakan di India setelah Covishield, Covaxin, dan Sputnik.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari New Delhi. [XHTV]