ISLAMABAD – Sebanyak 903 orang tewas, hampir 1.300 lainnya luka-luka, dan ribuan warga kehilangan rumah akibat hujan monsun lebat dan banjir bandang yang terus memorak-porandakan Pakistan sejak pertengahan Juni, kata Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional (National Disaster Management Authority/NDMA) Pakistan pada Rabu (24/8).
Menurut data statistik NDMA, lebih dari 70 orang tewas dan lebih dari 82.000 rumah rusak selama 24 jam terakhir dalam sejumlah insiden terkait hujan di beberapa wilayah di negara tersebut.
Seiring perjuangannya mengatasi dampak hujan lebat yang memicu banjir besar, Pakistan mendesak masyarakat internasional untuk membantu melalui upaya pertolongan.
Provinsi Sindh, Pakistan selatan, masih menjadi daerah yang terdampak paling parah, dengan 293 orang tewas dalam sejumlah insiden terkait hujan dan banjir yang menyertainya, disusul oleh Provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, dengan 230 korban jiwa, kata NDMA.
Total korban jiwa juga mencakup 169 orang yang dilaporkan di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut, dan 164 orang di Provinsi Punjab, Pakistan timur.
Banjir juga menghancurkan lebih dari 495.000 rumah di seluruh Pakistan, serta menyapu jalan dan merusak jembatan sejak pertengahan Juni, lanjut NDMA.
Mempertimbangkan prediksi bahwa hujan masih akan terus mengguyur negara tersebut, Perdana Menteri Shahbaz Sharif pada Rabu mengarahkan otoritas-otoritas terkait agar mempercepat operasi penyelamatan dan pertolongan di wilayah-wilayah yang terdampak banjir.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Islamabad. (XHTV)