KABUL, Setelah mengalami pasang surut, museum nasional Afghanistan akhirnya dibuka kembali bagi para pengunjung dari dalam maupun luar negeri untuk memperkenalkan sejarah dan peradaban negara itu, demikian disampaikan direktur museum tersebut, Mohammad Rahim Rahimi.
Warga Afghanistan yang terdampak perang menyaksikan transisi politik saat Taliban mengambil alih ibu kota, Kabul, pada 15 Agustus dan mengumumkan pembentukan pemerintahan sementara pada 7 September.
Sempat menjadi museum populer di kawasan itu untuk melestarikan kekayaan warisan budaya dari berbagai era dan peradaban kuno, museum nasional Afghanistan mengalami kerusakan parah mengingat banyak koleksinya dijarah selama pertempuran antarfaksi pada 1990-an.
“Untungnya tidak ada yang dicuri dan tidak ada yang rusak saat perubahan politik dan kami berhasil mempertahankan semuanya selama tiga bulan ini,” ujar pejabat itu.
Meski saat ini pintu museum tersebut dibuka untuk para pengunjung, jumlah pengunjung masih terbatas karena banyak yang tidak mengetahui tentang pembukaan kembali museum, demikian asumsi direktur entitas itu.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service