LANZHOU, Sebanyak 17 orang dari Ghana, Nigeria, Kuba, Lesotho, Laos, dan Nepal berpartisipasi dalam Lokakarya Pemulihan Ekologis dan Konstruksi Mekanisme Kompensasi di Negara-Negara Berkembang (Workshop on Ecological Restoration and Compensation Mechanism Construction in Developing Countries) di Lanzhou, ibu kota Provinsi Gansu, China barat laut.
Lokakarya yang akan berlangsung hingga 25 Juni itu digelar oleh Institut Penelitian Pengendalian Gurun Gansu.
Program pelatihan tersebut telah diadakan di Gansu sejak tahun 1990-an, dengan melatih sekitar 1.000 pekerja teknis dan pejabat pemerintah dari 87 negara.
Kursus pelatihan itu menggabungkan pembelajaran dalam kelas dan praktik lapangan, berfokus pada teori dan teknik pengendalian penggurunan serta pemulihan ekologis.
China telah melakukan sejumlah upaya berkelanjutan untuk memerangi penggurunan selama bertahun-tahun, mengendalikan perluasan gurun, dan berkontribusi pada konservasi ekologis global.
Data resmi menunjukkan bahwa selama periode 2012-2022, area penghijauan akumulatif China mencapai 960 juta mu (64 juta hektare), sementara 165 juta mu (11 juta hektare) padang rumput diperbaiki kondisinya, dan lebih dari 12 juta mu (800.000 hektare) lahan basah ditambahkan atau dipulihkan.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service