MANILA, Filipina melaporkan 33.169 kasus penularan baru COVID-19 pada Senin (10/1), rekor baru lonjakan kasus harian, menambah total kasus terkonfirmasi di negara Asia Tenggara tersebut menjadi 2.998.530.
Departemen Kesehatan Filipina menyampaikan bahwa tingkat kepositifan terus naik hingga mencatatkan rekor 46 persen. Tambahan 145 orang meninggal akibat komplikasi COVID-19, sehingga membuat total kematian akibat penyakit itu menjadi 52.293, dengan 10 laboratorium dilaporkan gagal menyerahkan data.
Sejak Sabtu (8/1) pekan lalu, jumlah kasus infeksi COVID-19 di Filipina telah melonjak hingga mencatatkan rekor. Para pejabat menuding mobilitas tinggi dan kepatuhan yang buruk terhadap protokol keamanan kesehatan selama musim liburan sebagai penyebab lonjakan kasus, mengingat warga Filipina bepergian ke kampung halaman, mengadakan pesta, dan mengunjungi mal bersama keluarga dan teman kendati ada ancaman penyebaran varian Omicron dan Delta yang sangat menular.
Vince Dizon, wakil kepala pelaksana respons pemerintah terhadap COVID-19, menuturkan bahwa jumlah permintaan tes COVID-19 melonjak, sehingga membebani laboratorium-laboratorium di negara tersebut.
Dalam sebuah konferensi pers virtual, Dizon mengatakan laboratorium pengujian COVID-19 mengalami kekurangan staf karena banyak teknisi medis dan laboratorium telah tertular virus itu dan memerlukan isolasi, sehingga menunda waktu penyelesaian hasil tes.
“Ini menjadi tantangan terbesar yang kami hadapi saat ini. Situasinya serupa di rumah-rumah sakit, semakin banyak perawat dan dokter yang juga jatuh sakit,” imbuh Dizon.
Untuk mencegah kekurangan staf rumah sakit, pemerintah mempersingkat durasi karantina bagi tenaga kesehatan garis depan yang tidak memiliki gejala (asimtomatik) dan telah menjalani vaksinasi lengkap.
Lonjakan penularan COVID-19 di masyarakat, terutama di Metro Manila dan area di sekitarnya, semakin membebani kapasitas rumah sakit dalam menangani peningkatan pasien COVID-19.
Pihak berwenang telah menerapkan karantina wilayah (lockdown) ketat di beberapa area yang memiliki klaster virus di kawasan ibu kota tersebut, rumah bagi lebih dari 13 juta penduduk. Kepolisian telah mendirikan pos-pos pemeriksaan di kawasan pinggiran Metro Manila dan hanya mengizinkan orang-orang yang telah divaksinasi lengkap memasuki ibu kota Filipina tersebut.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service