ANKARA – Menurut Lembaga Statistik Turki pada Rabu (31/8), ekonomi Turki tumbuh 7,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal kedua (Q2) tahun ini.
Pada harga saat ini, produk domestik bruto (PDB) negara tersebut naik 114,6 persen ke angka 3,4 triliun lira Turki (1 lira Turki = Rp817) pada periode April-Juni.
Menteri Perdagangan Turki Mehmet Mus mencuit bahwa separuh dari pertumbuhan ini berasal dari ekspor barang dan jasa.
Konsumsi rumah tangga melonjak 22,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sedangkan pembentukan modal tetap bruto naik 4,7 persen, dan pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat 2,3 persen.
Pertumbuhan sektoral tahunan tercatat di angka 7,8 persen untuk sektor industri dan 18,1 persen untuk sektor jasa pada periode tersebut, tetapi sektor konstruksi membukukan penurunan 10,9 persen, dan sektor pertanian, kehutanan, serta perikanan turun 2,9 persen.
Berdasarkan pertumbuhan ini, Turki menjadi perekonomian dengan pertumbuhan tercepat kedua di antara anggota G20 setelah Arab Saudi.
Ekonomi Turki tumbuh 7,3 persen (yoy) pada kuartal pertama (Q1).
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara. (XHTV)