ANKARA – Sebagai danau terbesar kedua di Turki dan tempat persinggahan bagi burung-burung migran, terutama burung flamingo, Danau Tuz di Turki tengah terguncang oleh kekeringan yang disebabkan oleh perubahan iklim yang melanda sebagian besar wilayah negara tersebut.
Perubahan iklim, ditambah penyalahgunaan sumber daya air, telah menyebabkan kelangkaan air di negara itu dan menciptakan malapetaka di danau yang berlokasi sekitar 170 kilometer di sebelah tenggara Ankara, ibu kota Turki, tersebut.
Diterjemahkan menjadi “Danau Garam” dari bahasa Turki, objek wisata yang dulunya terkenal itu menyusut secara signifikan pada tahun ini. Danaunya mengering dan dasarnya retak-retak, sesuatu yang belum pernah disaksikan oleh warga setempat sebelumnya.
Sejumlah ahli lingkungan mengatakan bahwa hanya 5.000 anak burung flamingo yang menetas tahun ini di sekitar danau yang menyusut itu, yang membentang di tiga provinsi yakni Ankara, Konya, dan Karaman, dibandingkan dengan lebih dari 12.000 anak burung pada 2018.
Melonjaknya suhu dan curah hujan yang minim di seluruh wilayah negara tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi sektor pertanian di saat bendungan, kolam, dan sungai dilaporkan mengalami penurunan tingkat permukaan air yang signifikan. Para ahli memperingatkan krisis air di Turki dapat terjadi dalam satu dasawarsa mendatang.
Danau Tuz bukanlah satu-satunya danau yang menghadapi kondisi buruk di Turki tengah. Sejumlah danau dan cekungan air tawar lainnya yang terbilang vital bagi proses produksi gandum di Turki menyusut atau mengering secara signifikan di beberapa provinsi di daerah tersebut, kata laporan media belum lama ini.
Sebuah prakiraan oleh Institut Statistik Turki menimbulkan kekhawatiran atas penurunan produksi tanaman di seluruh wilayah negara tersebut dalam waktu dekat akibat kekeringan.
Data itu menunjukkan bahwa output produk serealia akan menurun 15 persen pada tahun ini dibandingkan tahun lalu, menjadi sekitar 31,6 juta ton, seperti disampaikan kantor berita pemerintah Turki Anadolu.
Di tengah kekhawatiran perubahan iklim, pemerintah Turki berupaya merehabilitasi lahan dan meningkatkan pasokan air.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara. (XHTV)