WARTABUANA – China bertekad memperluas ekonominya hingga melebihi 6 persen pada 2021, dengan mengembangkan kondisi positif yang diraih berkat kesuksesan mengendalikan COVID-19. Hal itu terungkap kala para anggota parlemen berkumpul di Beijing guna memetakan prioritas untuk pembangunan berkualitas tinggi.
Target Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan satu dari banyak tujuan utama yang ditetapkan dalam laporan kerja pemerintah yang disampaikan Perdana Menteri China Li Keqiang kepada badan legislatif nasional, yang memulai sesi tahunannya pada Jumat (5/3).
“Dalam menetapkan target ini, kami telah memperhitungkan pemulihan aktivitas ekonomi,” kata Li. “Target di atas 6 persen akan memungkinkan kita semua untuk mencurahkan segenap tenaga demi mendorong reformasi, inovasi, dan pembangunan berkualitas tinggi.”
Tahun ini, negara tersebut bertekad menciptakan lebih dari 11 juta lapangan pekerjaan baru di perkotaan, menurunkan rasio defisit terhadap PDB menjadi 3,2 persen, dan memperluas permintaan domestik dan investasi efektif, yang diprediksi dapat mengembalikan ekonomi ke situasi prapandemi. Pada 2019, tingkat pertumbuhan PDB China berada di angka 6 persen.
Selain menjalankan tugas-tugas besar lain yang dipaparkan dalam laporan itu, China pada 2021 akan berupaya mewujudkan pembangunan berkualitas tinggi, memajukan reformasi struktural sisi penawaran (supply-side), selain juga mengonsolidasikan dan memperluas pencapaian dari respons COVID-19 serta pembangunan ekonomi dan sosial.
“Upaya-upaya ini akan memungkinkan kita mengawali periode Rencana Lima Tahunan ke-14 (2021-2015) dengan baik dan memperingati satu abad berdirinya Partai Komunis China dengan pencapaian luar biasa di bidang pembangunan,” imbuh Li dalam laporan tersebut, yang disambut dengan tepuk tangan meriah di Balai Agung Rakyat. [Xinhua]