JUDUL: China-Indonesia jalin kerja sama, latih tenaga kerja terampil bagi industri energi baru dan metalurgi
SHOOTING TIME: Dokumentasi
DATELINE: 14 November 2024
DURASI: 00:03:40
LOKASI: Jakarta
KATEGORI: EKONOMI/POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan dosen dan mahasiswa bekerja dan belajar di laboratorium bersama
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): GUO XUEYI, Wakil Presiden Central South University (CSU)
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Indonesia): SHANTY NABABAN, Insinyur Indonesia
4. SOUNDBITE 3 (Bahasa Indonesia): EVAN KRISTIYANTO, Insinyur Indonesia
5. SOUNDBITE 4 (Bahasa Inggris): VIOLA DHEENA PONGAJOW, Mahasiswa program magister (S2) asal Indonesia di CSU
6. SOUNDBITE 5 (Bahasa Inggris): MOHAMMAD ZAKI MUBAROK, Kepala Laboratorium Hidro-Elektrometalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB)
7. SOUNDBITE 6 (Bahasa Mandarin): RIZKY WANALDI, Mahasiswa program doktor (PhD) asal Indonesia di CSU
8. SOUNDBITE 7 (Bahasa Indonesia): SHANTY NABABAN, Insinyur Indonesia
STORYLINE:
Indonesia memiliki sumber daya mineral yang melimpah dengan cadangan nikel terbesar di dunia.
Indonesia memainkan peran penting dalam rantai pasokan industri energi baru. Namun, negara ini kekurangan talenta di bidang teknologi penyulingan dan teknik metalurgi.
Pada 2019, GEM Co., Ltd. (China), Central South University (CSU), dan pemerintah Indonesia bersama-sama meluncurkan program gelar magister (S2) di bidang teknik metalurgi untuk melatih para talenta.
Batchpertama yang terdiri dari 20 lebih mahasiswa yang terdaftar pada 2019 kini bekerja di berbagai perusahaan atau pemerintah Indonesia, memberikan dukungan bagi industri-industri terkait.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): GUO XUEYI, Wakil Presiden Central South University (CSU)
“Kerja sama dengan GEM dan pemerintah Indonesia sudah berjalan lima tahun. Sejak saat itu, kami telah menghasilkan beberapa batchmahasiswa Indonesia yang kini menjadi tulang punggung industri energi baru Indonesia. Kerja sama ini mendorong industri pertambangan dengan teknologi dan talenta.”
SOUNDBITE 2 (Bahasa Indonesia): SHANTY NABABAN, Insinyur Indonesia
“Saya adalah lulusan batch pertama dari program kerja sama antara CSU, GEM, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (RI). Saat ini, saya bekerja di PT QMB New Energy Materials sebagai analis di pusat laboratorium.”
SOUNDBITE 3 (Bahasa Indonesia): EVAN KRISTIYANTO, Insinyur Indonesia
“Pada 2019, saya berangkat ke China bersama 21 orang teman saya. Pengalaman belajar di salah satu kampus terbaik di China, khususnya di bidang metalurgi, membuka wawasan saya di bidang hidrometalurgi.”
SOUNDBITE 4 (Bahasa Inggris): VIOLA DHEENA PONGAJOW, Mahasiswa program magister (S2) asal Indonesia di CSU
“Universitas ini sangat membantu saya. Mereka menyediakan penyelia (supervisor) terbaik untuk kami. Khusus untuk program ini, program kerja sama antara universitas kami dan juga pemerintah. Kami mendapat dua mentor. Mentor pertama adalah supervisorakademik kami, yang disediakan oleh pihak universitas. Dan yang kedua, kami mendapat mentor industri yang disediakan oleh GEM.”
Pada Agustus tahun ini, China dan Indonesia meluncurkan sebuah laboratorium penelitian bersama di Institut Teknologi Bandung (ITB), Provinsi Jawa Barat. Laboratorium tersebut diharapkan dapat berfungsi sebagai sebuah platform penting untuk mengembangkan talenta di bidang pertambangan, material energi baru, dan teknologi hijau.
SOUNDBITE 5 (Bahasa Inggris): MOHAMMAD ZAKI MUBAROK, Kepala Laboratorium Hidro-Elektrometalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB)
“Pendirian laboratorium bersama ini merupakan tonggak yang sangat penting bagi ITB. Terutama dalam kerja sama antara China dan Indonesia, ITB, GEM, dan CSU. Kita tahu di bidang pengolahan mineral, metodologi ekstraksi, dan di bidang lain seperti material baterai, material energi baru, dan kendaraan listrik, China merupakan negara yang unggul. Jadi, kerja sama dengan China diharapkan dapat mendongkrak reputasi internasional ITB dalam hal bagaimana kami mempelajari teknologi, bagaimana kami melakukan penelitian tingkat lanjut, bagaimana kami membuat publikasi ilmiah.”
SOUNDBITE 6 (Bahasa Mandarin): RIZKY WANALDI, Mahasiswa program doktor (PhD) asal Indonesia di CSU
“Menempuh pendidikan doktoral akan memungkinkan saya memberikan kontribusi yang lebih signifikan di bidang ini, tidak hanya bagi pengembangan industri metalurgi, tetapi juga bagi pembangunan berkelanjutan, kemandirian teknologi, dan kemajuan ekonomi negara saya.”
SOUNDBITE 7 (Bahasa Indonesia): SHANTY NABABAN, Insinyur Indonesia
“Saya sangat bangga dan berharap semoga kerja sama ini akan terus berlanjut untuk membangun tanah air saya.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta.
(XHTV)