GUIZHOU – Kota Zhusha di Provinsi Guizhou, China barat daya, dahulu merupakan lokasi penambangan merkuri sampai sumber daya alam tersebut habis sekitar tahun 2001, dan kini telah disulap menjadi objek wisata yang mempromosikan pembangunan hijau dan ekologis.
WU SI, Koresponden Xinhua : “Kantor pos dan toko-toko yang dikelola negara, sekolah malam untuk para pekerja tambang. Menyusuri jalanan di Zhusha ini, kita dapat melihat pemandangan yang lazim ada pada era 1950-an dan 1960-an silam, dan kini menarik banyak wisatawan setiap tahunnya.Saya Wu Si dari Kantor Berita Xinhua. Ayo ikuti saya untuk mengetahui bagaimana lokasi pertambangan yang terbengkalai tersebut diubah menjadi objek wisata.”
WU SI, Koresponden Xinhua : “Terletak di Kota Tongren, Provinsi Guizhou, China barat daya, Zhusha dahulu dikenal sebagai ibu kota merkuri China. Tahun 1950-an, kota ini merupakan basis industri merkuri terbesar di China untuk pertambangan, peleburan, dan penelitian ilmiah, yang memproduksi lebih dari 70 persen total produksi merkuri China selama bertahun-tahun. Sayangnya, akibat eksploitasi yang berlebihan, wilayah ini secara bertahap kehabisan sumber daya alamnya pada sekitar tahun 2001.
Pada Juli 2015, pemerintah setempat memperkenalkan sebuah perusahaan dari Provinsi Jiangxi untuk pengembangan pariwisata, menginvestasikan lebih dari 300 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.486) untuk mengubah Zhusha menjadi objek wisata. Setelah itu, kota ini memulai transformasi hijau dari lokasi tambang merkuri menjadi objek wisata, yang mulai beroperasi pada Mei 2016. Menurut pihak perusahaan, selama setahun terakhir, Zhusha telah menerima lebih dari 1 juta kunjungan.
Transformasi Zhusha merupakan contoh upaya China untuk mempromosikan pembangunan hijau dan ekologis. Selama beberapa tahun terakhir, China tidak hanya mengambil serangkaian tindakan tegas untuk melindungi udara, air, gunung, hutan, ladang, dan lainnya. Pada saat yang sama, China juga mempercepat transformasi hijau basis-basis industri lama seperti Zhusha, dan telah membuahkan pencapaian yang luar biasa.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Guiyang, China. (XHTV)