ISTANBUL – Pengimplementasian Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) dalam visi global Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) mendorong perdagangan antara Turki dan China di berbagai sektor.
Hal ini disampaikan oleh Sedat Aybar, seorang profesor di Universitas Bahcesehir yang berbasis di Istanbul.
Aybar mengatakan bahwa di bawah BRI, semakin banyak perusahaan China yang berinvestasi di Turki, mendukung perkembangannya, terutama di bidang infrastruktur, transportasi, teknologi tinggi, dan perbankan.
SEDAT AYBAR, Profesor di Universitas Bahcesehir, Istanbul:
“Salah satu kontribusi terpenting dari inisiatif ini untuk rakyat Turki adalah penyelesaian ‘Jalur Sutra baja’ di wilayah Turki yang berpangkal dari China, memungkinkan kereta kargo untuk mencapai pasar konsumen Eropa tanpa gangguan.”
Dengan dukungan layanan kereta kargo China-Eropa, waktu tempuh transportasi kargo antara China dan Turki dapat dipangkas hingga separuhnya.
Sementara itu, Aybar juga mengapresiasi pencapaian CPC selama beberapa dekade terakhir, terutama dalam mengurangi kemiskinan.
Menurut laporan resmi yang dirilis pada Maret, selama empat dekade terakhir, China telah membawa hampir 800 juta warga keluar dari kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan global 1,9 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.276) per hari.
Angka tersebut menyumbang sekitar 75 persen dari pengurangan kemiskinan global selama periode yang sama.
SEDAT AYBAR, Profesor di Universitas Bahcesehir, Istanbul:
“Masalah kemiskinan telah teratasi, masalah masyarakat yang tidak sehat dan tidak berpendidikan telah teratasi, dan semua ini adalah pencapaian demokrasi yang paling penting.
Pencapaian besar China ini tidak akan mungkin terjadi tanpa CPC. CPC adalah partai yang sangat sukses.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Istanbul, Turki. (XHTV)