JUDUL: Anak-anak di Gaza terjangkit penyakit kulit di tengah kelangkaan air dan obat-obatan
SHOOTING TIME: Rekaman terbaru
DATELINE: 14 Agustus 2024
DURASI: 00:02:11
LOKASI: GAZA, Palestina
KATEGORI: KESEHATAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Rumah Sakit Al-Aqsa
2. SOUNDBITE 1 (BAHASA ARAB): HALIMA BARAKA, Warga Palestina yang tinggal di Deir al-Balah
3. Berbagai cuplikan orang berkerumun di luar rumah sakit
4. SOUNDBITE 2 (BAHASA ARAB): KHALIL AL-DIQRAN, Juru Bicara Rumah Sakit Al-Aqsa
5. Berbagai cuplikan pengungsi berlindung di sebuah sekolah
STORYLINE:
Dengan terbatasnya akses air dan sanitasi, penyakit menular dan infeksi kulit terus merajalela di Gaza, papar laporan yang dirilis oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) pada akhir Juli.
Kepadatan pengungsi di daerah-daerah yang kekurangan akses air, kebersihan, dan sistem pembuangan limbah telah mengakibatkan penyebaran penyakit, termasuk penyakit kulit di kalangan anak-anak, imbuh laporan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa per 30 Juni, telah tercatat 103.385 kasus kudis dan kutu, 65.368 kasus ruam kulit, dan lebih dari 11.000 kasus cacar air.
SOUNDBITE 1 (BAHASA ARAB): HALIMA BARAKA, Warga Palestina yang tinggal di Deir al-Balah
“Tendanya penuh dengan tanah dan pasir, jadi anak-anak pergi ke laut, yang juga tercemar. Anak-anak saya terkena penyakit kulit dan saya harus menggunakan beberapa metode primitif untuk meredakan rasa sakit mereka, tetapi lepuhan menyebar ke seluruh tubuh mereka. Kami mengalami kelangkaan bahan pembersih, yang menjadi sangat mahal dan kami tidak dapat membelinya karena perang.”
SOUNDBITE 2 (BAHASA ARAB): KHALIL AL-DIQRAN, Juru Bicara Rumah Sakit Al-Aqsa
“Jumlah pengungsi di dalam tenda-tenda menjadi salah satu faktor penyebaran penyakit. Penyebab utamanya adalah meluapnya air limbah, penyebaran serangga, dan lingkungan tidak alami yang ditempati oleh para pengungsi, yang menyebabkan penyebaran penyakit kulit pada sebagian besar anak, yang terinfeksi dalam jumlah sangat besar.”
Marwan al-Hams, direktur di Rumah Sakit Naser yang terletak di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, mengatakan kepada Xinhua bahwa “terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah orang, termasuk anak-anak, pria, dan wanita, yang terinfeksi penyakit kulit.”
Al-Hams menambahkan bahwa situasi tersebut diperburuk oleh kurangnya pengobatan untuk kondisi ini, yang meningkatkan risiko penularan infeksi kepada mereka yang terluka akibat serangan Israel.
“Kita dapat mengatakan bahwa Gaza sekarang sedang mengalami bencana kesehatan,” kata al-Hams, seraya menyerukan kepada masyarakat internasional untuk membantu orang-orang di Gaza dengan menekan Israel agar mengizinkan pasokan dan peralatan medis masuk ke Gaza sesegera mungkin.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Gaza, Palestina.
(XHTV)