KUNMING – ZHAO ZHIQIN, Koresponden Xinhua: “Seiring tibanya musim semi, para petani di Gunung Jingmai kembali sibuk memetik teh. Hari ini, kita berada di Festival Panen Teh Musim Semi Gunung Jingmai, untuk melihat bagaimana penduduk setempat memulai salah satu aktivitas terpenting mereka dalam setahun. Mari kita cari tahu.”
Sebelum memanen tanaman teh, masyarakat setempat menggelar sebuah upacara untuk memberikan penghormatan kepada alam dan leluhur mereka.
YAN WENFA, Petani teh lokal:
“Kami menyampaikan kepada para tetua yang telah meninggal bahwa kami sedang memanen daun teh baru, kemudian berterima kasih kepada para leluhur kami yang telah mewariskan pohon teh untuk kehidupan kami.”
Gunung Jingmai, yang terletak di Kota Pu’er, Provinsi Yunnan, China barat daya, dikenal dengan hutan-hutannya yang ditumbuhi pepohonan teh kuno.
Sejumlah kelompok etnis lokal seperti Blang dan Dai menganggap teh sebagai bagian integral dari kehidupan mereka sejak zaman kuno.
Dalam beberapa tahun terakhir, hutan teh kuno telah mendapat suntikan vitalitas baru seiring koperasi-koperasi pertanian membantu mengembangkan industri teh dan mendorong revitalisasi pedesaan.
YAN YIKAN, Penduduk desa setempat:
“Perkembangan desa kami sangat pesat karena kami telah mendirikan koperasi. Pertama, hasil panen meningkat. Kedua, teknologi yang diadopsi dalam proses produksi teh menjadi semakin baik. Banyak pengusaha bersedia bekerja sama dengan kami. Kehidupan masyarakat setempat pun mengalami perubahan besar.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kunming, China. (XHTV)