YANGON – Sebanyak 80 persen orang yang terinfeksi COVID-19 di Myanmar antara 28 Januari hingga 7 September belum divaksinasi COVID-19, kata kementerian kesehatan negara itu pada Jumat (16/9).
Myanmar telah mengonfirmasi lebih dari 80.000 kasus baru COVID-19, dan lebih dari 130 kematian baru akibat COVID-19 selama gelombang keempat COVID-19 di negara itu yang dimulai pada akhir Januari tahun ini, tunjuk data resmi.
Total infeksi dari 28 Januari hingga 7 September mencakup 80 persen orang yang belum divaksinasi, 15,9 persen orang yang sudah menerima vaksin dosis pertama, 4 persen orang yang telah divaksinasi lengkap, dan 0,1 persen orang yang sudah menerima suntikan booster, kata Kementerian Kesehatan Myanmar.
Jumlah kematian akibat COVID-19 selama periode tersebut terdiri dari 84,1 persen orang yang belum divaksinasi dan orang yang telah menerima suntikan dosis pertama, 14,4 persen orang yang sudah divaksinasi lengkap, dan 1,5 persen orang yang telah menerima suntikan booster, kata kementerian tersebut.
Ketika infeksi COVID-19 kembali naik di Myanmar mulai Agustus, otoritas kesehatan telah mendesak masyarakat untuk mendapatkan suntikan boosterdan mematuhi pedoman kesehatan yang dikeluarkan oleh pihak kementerian untuk mencegah lonjakan infeksi COVID-19.
Pada Agustus, negara itu juga melaporkan kasus COVID-19 dengan subvarian Omicron BA.2.75, BA.2.76, BA.4, dan BA.5 setelah mendeteksi orang-orang yang kembali dari luar negeri.
“Orang-orang yang telah divaksinasi dapat meningkatkan imunitas terhadap COVID-19 dan mengurangi risiko kematian,” kata Tun Min, Wakil Direktur Jenderal Departemen Kesehatan Daerah Yangon di bawah Kementerian Kesehatan Myanmar, kepada wartawan.
Myanmar telah menyuntikkan vaksin COVID-19 pada lebih dari 36,9 juta orang, atau sekitar lebih dari 66 persen dari total populasinya, hingga Selasa (13/9), tunjuk data resmi.
Angka tersebut terdiri lebih dari 30,4 juta warga berusia 18 tahun ke atas dan lebih dari 6,5 juta warga berusia di bawah 18 tahun.
Daerah Yangon mencatat jumlah infeksi COVID-19 tertinggi, disusul oleh Negara Bagian Kayin dan Daerah Mandalay masing-masing di urutan kedua dan ketiga, tunjuk angka tersebut.
Myanmar telah mencatat total 618.303 infeksi COVID-19 sejak pandemi mulai merebak di negara itu pada Maret 2020.
Jumlah kematian akibat COVID-19 di negara itu masih tidak berubah di angka 19.444 pada Jumat, dan total 594.984 pasien COVID-19 telah sembuh dan diizinkan meninggalkan rumah sakit di negara itu hingga Jumat, tunjuk data resmi.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yangon, Myanmar. (XHTV)