WARTABUANA – Ternyata, Kabupaten Gunung Kidul di Daerah Khusus Yogyakarta memiliki puluhan destinasi wisata yang menakjubkan. Bahkan salah satunya ditetapkan UNESCO sebagai geopark dunia. Dibawah ‘komando’ Hj.Badingah selaku bupatinya, Gunung Kidul melepas ‘predikat minor’ yang pernah disandangnya.
Meski kawasan Gunung Kidul yang seluas 1.485 km² didominasi bebatuan berupa bukit dan pegunungan kapur, namun Tuhan memberikan ‘modal’ lain berupa spot-spot hamparan alam yang indah dan menarik untuk dikunjungi. Sedikitnya ada 58 titik destinasi wisata di kabupaten yang dipimpin oleh seorang wanita tangguh mantan penjual bakulan.
Pusat pemerintahan Kabupaten Gunung Kidul berada di Wonosari. Gunung Kidul yang memiliki 18 kecamatan dan 144 desa ini juga memiliki kekhasan budaya dan kuliner. Salah satu keunikan budayanya adalah Kampung Pitu.
Kampung Pitu yang terletak di Pedukuhan Nglanggeran Wetan, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul ini hanya boleh dihuni 7 kepala keluarga. Keistimewaan lain, sejak tahun 2015, kawasan Gunung Sewu ditetapkan oleh UNESCO masuk dalam GGN (Global Geopark Network) alias sebagai geopark dunia.
Gunung Sewu merupakan karst yang membentang di tiga kabupaten di Jawa Timur, Yogyakarta, hingga Jawa Tengah. Yakni membentang di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, Wonogiri, dan Pacitan.
Sebanyak 58 destinasi wisata itu terdiri dari wisata air terjun, perbukitan, pantai dan taman. Gunung Kidul memiliki puluhan pantai menarik, seperti Pantai Watu Kodok, Pantai Jogan, Telaga Biru Semin, Pantai Indrayanti, Pantai Siung, Pantai Timang, Pantai Nglambor, Pantai Wediombo, Pantai Slili, Pantai Seruni, Pantai Pok Tunggal, Pantai Sadeng, Pantai Wohkudu, Pantai Drini dan Pantai Ngrenehan.
Banyaknya lokasi wisata di Gunung Kidul yang layak dikunjungi itu, sudah pasti membuat wisatawan harus beberapa kali datang ke Gunung Kidul, pasalnya tidak cukup waktu 3 hari untuk menikmati keindahan anugerah Tuhan di Gunung Kidul.
Kemudian ada Pantai Watu Lawang, Pantai Ngobaran, Mercusuar Pantai Baron, Pantai Ngrumput, Pantai Ngandong, Pantai Sanglen, Pantai Jungwok, Pantai Ngetun, Pantai Sepanjang, Pantai Baron,Pantai Gesing, Pantai Mbirit, Pantai Kukup, Pantai Kayu Arum, Pantai Greweng, Pantai Ngeden, Pantai Butuh, Pantai Sundak, Pantai Sarangan, Pantai Kesirat, Pantai Nguyahan dan Pantai Krakal.
Patahan-patahan bukit yang dialiri sungai berujung air terjun menjadi lokasi menarik untuk dikunjungi, seperti Air Terjun Luweng Sampang, Air Terjun Sri Gethuk, Goa Jomblang, Curug Tegalrejo, Air Terjun dan Air terjun Kedung Kandang. Bahkan Pemkab Gunung Kidul juga mensulap infrastrukstur perairan menjadi spot tujuan wisata juga seperti Embung Nglanggeran dan Embung Batara Sriten.
Kawasan Gunung Kidul yang berbukit-bukit dengan hiasan dinding batu cadas menjulangjuga menjadi incaran para pendaki. Mereka bisa memilih wisata adventure di Bukit Kosakora, Cave Tubing Kalisuci, Goa Pindul, Green Village Gedangsari, Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunung Ireng Patuk, Goa Rancang Kencono, Gardu Pandang Mangol Kencana, Bukit Sarangan, Watu Giring, Tegalarum Adventure Park, Taman Hutan Raya Bunder, Watu Payung dan Hutan Wanagama.
Puluhan destinasi wisata itu terus dikelola oleh Pemkab Gunung Kidul menjadi sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD). Di tahun ini banyak program kerja terkait pembenahan dan peningkatan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia bidang pariwisata.
Kepada wartabuana.com, Bupati Gunung Kidul Hj. Badingah S.sos memaparkan rencana kerja sepanjang tahun 2019 ini. Tahun ini jajaran Pemkab Gunung Kidul tetap akan fokus pada pembangunan insfrastruktur jalan menuju daerah dan desa wisata.
“Kami berupaya agar ada peningkatan life homestay para wisatawan. Jika semula mereka hanya tinggal satu hari, kita berharap meningkat menjadi dua atau tiga hari. Kita juga akan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, baik itu masyarakat maupun ASN-nya sendiri,” ujar Badingah.
Untuk mewujudkan itu semua, Badingah sangat berharap dukungan semua lapisan masyarakat Gunung Kidul, para pengusaha dan CSR dari perusahaan. “Saya juga sangat berharap peran media sebagai sarana untuk mempromosikan Gunung Kidul kepada dunia,” harap wanita yang kini sudah berusia 70 tahun ini.
Usia bukan menjadi halangan bagi bupati wanita ini untuk terus berprestasi, terbukti tahun lalu Ngadingah menerima penghargaan bupati enterpreneur award kategori pendidikan 2018 dari Philip Kotler Center for ASEAN Marketing.
Bupati Gunung Kidul ini dinilai mampu membuat inovasi dalam dua pilar utama pemerintahan, baik ke tentang kesehatan, pendidikan dan kemiskinan serta pariwisata, perdagangan dan investasi.
Menurut Badingah, penghargaan itu merupakan bukti bahwa pengelolaan pendidikan di Kabupaten Gunung Kidul telah berjalan baik serta telah muncul kepedulian dan komitmen dalam mengembangkan pendidikan melalui teknologi dan informasi (TI).
Banyaknya lokasi wisata di Gunung Kidul yang layak dikunjungi itu, sudah pasti membuat wisatawan harus beberapa kali datang ke Gunung Kidul, pasalnya tidak cukup waktu 3 hari untuk menikmati keindahan anugerah Tuhan di Gunung Kidul.
Geopark Gunung Sewu
Geopark Gunung Sewu merupakan destinasi menakjubkan yang keindahannya juga telah diakui oleh dunia. Salah satu keistimewaan tempat ini adalah munculnya karst yang meninggalkan berbagai macam bentuk bebatuan yang muncul karena hasil dari proses geologi.
Kawasan wisata ini berada di antara jalan Wonosari-Tepus. Tepatnya berada di Desa Mulo. Bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke sini bisa menggunakan arah menuju Pantai Siung, Wedi Ombo, atau Nglambor.
Lokasinya, sebelum pantai-pantai cantik itu. Sudah banyak papan petunjuk yang bisa mengarahkan menuju ke kawasan ini. Sebagai titik poinnya adalah jalan menuju ke Pantai Baron.
Tempat wisata yang buka 24 jam ini berfungsi sebegai tempat pengenalan kepada wisatawan tentang hasil geologi. Suguhan bebatuan nampak indah. Apalagi saat sore hari. Ada pula sebuah gedung kecil yang bertujuan untuk menyimpan beberapa batu langka dan rawan rusak. Batuan tersebut merupakan fosil-fosil hewan dan tumbuhan, bahkan kristal. []