WARTABUANA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong program pengembangan pariwisata berkelanjutan atau Sustainable Tourism Development jadi program prioritas.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Ni Wayan Giri Adnyani saat kegiatana ‘Kick Off Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan 2019’ di Pullman Hotel, Jakarta, Rabu (26/6/2019) mengatakan prinsip Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan dilakukan untuk memastikan auditing performance dan conformity asessment serta tanggungjawab dalam penerapan pariwisata berkelanjutan.
“Sebagai model dan best practices, untuk 2019 masih terbatas di lima lokasi. Untuk 2020 dan seterusnya, kita mendorong destinasi dan industri yang akan berpartisipasi dalam penerapan pariwisata berkelanjutan,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Giri, sertifikasi akan dilakukan oleh IST-Council. Triningsih Herlinawati, Kepala Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN, dengan standar yang harus dipenuhi oleh antara lain ISO/IEC 17065:2012.
“Selain itu pembagian peran juga harus digambarkan dengan jelas untuk menghindari Conflict of Interest,” kata Giri.
Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Ketua IST-Council I Gede Ardika yang menjelaskan Indonesia merupakan contoh atau tolok ukur di tingkat UNWTO dalam mengimplementasikan standar dan kriteria yg disusun oleh UNWTO pariwisata berkelanjutan yang realistis.
“Sertifikasi pariwisata berkelanjutan merupakan wujud konkrit implementasi pariwisata berkelanjutan baik tingkat nasional maupun Internasional,” ujar I Gede Ardika. []