WARTABUANA – Jika ditanya, kudapan apa yang paling pas disantap bareng di saat senggang, pasti jawabannya Martabak. Ya, martabak ada di posisi tiga besar kuliner favorit di Indonesia. Dan Martabakku, brand pelopor varian martabak red velvet dan mozarella masih eksis menjadi pilihan warga Jakarta.
Martabak yang kita kenal hanya terdiri dari Martabak Manis dan Martabak Telur. Lima tahun lau, pilihan martabak manis hanya berisikan kacang, coklat dan keju. Sementara martabak telur berisikan daging dan sayur yang dibalut adonan.
Di Martabakku Menteng dan di 7 cabangnya, ada puluhan varian martabak manis dan martabak telur. “Kami punya 10 varian baru, namun yang tetap favorit adalah red velvet dan marzella,” ujar Anup D Mirchandani, owner Martabakku saat bincang dengan wartabuana.com di Menteng Wok Street Food, Jl HOS Cokroaminoto No.1 Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/10/2018).
Lebih jauh Anup memaparkan, Martabak Red Velvet Oreo Cream Cheese andalannya adalah martabak varian red velvet yang pertama di Indonesia. Setelah booming dan diminati konsumen, banyak diikuti pedagang lain.
“Salah satu yang paling banyak disukai konsumen kami adalah Red Velvet yang disajikan dengan buah bit, sehingga berwarna merah,” ujar Anup.
Sedangkan untuk martabak telur, Martabakku masih mengandalkan Marzella sebagai varian terlaris. Marzzella adalah Martabak Telur yang dilengkapi ‘lelehan‘ mozarella diatasnya. Sangat pas dimakan saat masih hangat. “Biasanya dimakan di sini, karena kejunya masih meleleh,” jelas Anup.
Sebagai pemiliki usaha kuliner yang terus berkembang pesat ini, Anup mempercayakan pengelolaannya kepada beberapa orang kepercayaan yang bertanggung jawab di setiap cabang. Dari semua outletnya, Anup mempekerjakan sekitar 150 karyawan.
Kini Martabakku menawarkan sepuluh varian baru, diantaranya Martabak Sambal Matah Bali, Sambal Ijo dan Sambal Roa. Untuk martabak manis, ada Cookies Cream, Choco Banana, Tahi Tea dan Maroll, martabak yang digulung.
Sebelumnya pernah ada martabak Cream Cheese Gelato, yaitu Martabak Manis yang dibuat dengan es krim nitrogen cair. Saat itu Martabakku ini bekerja sama dengan Ron’s Laboratory yang dikenal dengan Es Krim Nitrogen Cair. Bahkan Martabak Gelato di Martabakku disebut sebagai Martabak Gelato pertama di Dunia. “Kami hanya melakukan kerja sama dengan Ron’s Laboratory selama satu tahun,” ungkap Anup.
Menurut Anup, selama ini martabak masih dianggap makanan yang dibeli untuk dibawa pulang, alias tidak dimakan di tempat. Martabakku sedang berusaha mengubah kebiasaan itu agar martabak menjadi makanan sehari-hari.
“Kami menyediakan meja kursi di out door dan indoor yang ber-AC. Di sini juga banyak menu makanan lain, jadi konsumen bisa menikmati martabaknya di sini. Kami mulai buka sejak pukul sebelas siang, dan banyak konsumen beli melalui layanan Go Food di siang hari. Itu artinya, kami sudah menggeser waktu santap martabak yang biasanya di malam hari, menjadi siang hari,” ujar Anup.
Martabakku yang mulai hadir di Jakarta pada 25 Februari 2015 lalu ini berawal dari hobi makan dan hunting kuliner Anup Mirchandani. “Saya paling suka makan martabak. Dan kebetulan ibu saya juga bisa membuat martabak,” kenang Anup.
Setelah mendapat restu sang ibu, Anup mulai mencari lokasi usaha. “Saya bersyukur bisa berusaha di sini, lokasinya strategis dan berkelas,” ungkap Anup.
Pengusaha yang mulai melirik bisnis perfilman ini awalnya hanya membuka satu counter martabak. Dalam hitungan bulan, omzetnya terus meningkat. “Sejak awal saya sudah bekerja sama dengan Go Food, selain mempermudah pelayanan, juga bisa membantu promosi,” ungkapnya.
Keberhasilan Martabakku ditandai dengan beberapa penghargaan dari para mitra bisnisnya. Selama tiga tahun berturut-turut, Martabakku mendapat penghargaan sebagai mitra peraih posisi nomor satu order tertinggi dan merchant terkreatif katagori martabak.
Selain mengandalkan Go Food, Martabakku juga menyediakan layanan Call Centre untuk pelayanan delivery. “Konsumen bisa menghubungi call centre kami melalui fax atau WA. Nanti kami akan arahkan ke cabang terdekat,” ujar Anup.
Di Martabakku pusat juga tersedia beragam both yang menawarkan menu-menu makanan yang familiar dengan lidah orang Indonesia, seperti somay, gado-gado, ayam geprek, mie bakso, cak we, sate dan nasi goreng.
“Di sini ada Nasi Goreng Diplomat yang menyajikan menu nasi goreng dari beberapa negara seperti Indonesia, Jepang, India, Thailand dan Timur Tengah. Favoritnya Nasi Goreng Tadoori dari India. Di India terkenal menu Ayam Tadoori, di sini kami modifikasi menjadi nasi goreng dengan Ayam Tadoori,” papar Anup.
Keistimewaan Nasi Goreng Tadoori karena terbuat dari rempah-rempahnya. Sehingga rasa pedas dan warna kemerahan yang muncul bukan dari cabe atau saus, tetapi dari rempah-rempah.
Selain banyaknya varian martabak yang ditawarkan di Martabakku, kelezatan, kelembutan dan ketebalan martabaknya menjadi andalan keunggulan. Tidak heran jika kini Martabakku sudah memiliki 7 cabang di Grand Indonesia, Ahmad Dahlan, Kemang, Pecenongan, Senopati, Gunawarman dan Lebak Bulus. []