WARTABUANA – Interior and Craft Exhibition ke-19 resmi dibuka di Hall A, Jakarta Convention Center, Senayan pada Selasa (2/10). Pameran ini diikuti oleh lebih dari 200 usaha kecil menengah, perajin dan perancang kesenian interior, serta pegiat ekonomi kreatif.
Selain memamerkan produk kreatif, acara juga diramaikan oleh beragam kegiatan harian, seperti diskusi kreatif serta workshop maupun seminar dari berbagai komunitas di bidang industri kreatif nusantara.
Di hari pertama, acara dibuka oleh gelaran peragaan busana Batik Marunda. Kemudian dilanjutkan oleh seminar menarik bertajuk Kriya Indonesia Dalam Ekonomi Digital. Acara itu dihadiri oleh para pegiat desain dekor dan arsitektur.
Hadir sebagai pembicara, yakni arsitek senior sekaligus pegiat industri kreatif Budi Pradono, dan direktur Vivere Group sekaligus pelaku pemasaran dan development Ari Kurniawan, hadir juga penggagas aplikasi desain Ars, Jonathan Aditya. Dihaadiri setidaknya seratus audience dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum.
Jonathan juga mengharapkan, aplikasi desain dan interior Ars yang digagasnya bisa memberdayakan banyak orang khususnya generasi muda untuk bisa mengekspresikan diri lebih kreatif dalam membuat karya sehingga dapat memiliki penghasilan lewat teknologi di media sosial.
“Kami ingin empower others. Intinya adalah bagaimana setiap produk atau desain itu bisa dipresentasikan ke masyarakat luas dengan lebih interaktif,” kata Jonathan, menjelaskan seputar aplikasi Ars usai mengisi seminar Kriya Indonesia Dalam Ekonomi Digital, Rabu (2/10/2019).
Sebagai generasi milenial yang melakukan inovasi, Jonathan ingin menjemput bola dari sisi teknologi. Menurut dia, cara seperti ini dilakukan agar desainer di Indonesia tidak ketinggalan secara teknologi, dengan menciptakan konten fitur yang inovatif dan berbeda dari umumnya.
“Jadi apa yang kami lakukan sekarang ini kami tahu harus memulainya agar desainer-desainer di Indonesia tidak banyak yang ketinggalan. Oleh karena itu, kami kerja keras agar konten di Indonesia lebih maju,” terangnya.
“Memang kita rasakan adanya gep generasi yang sekarang dan generasi sebelumnya, dari cara pola hidup maupun cara mereka mempresentasikan dirinya masing-masing. Nah PR dari Ars ini bagaimana membuat hal yang baru ini terasa lebih mudah bagi yang senior,” tambahnya.
Jonathan juga mengharapkan, aplikasi desain dan interior Ars yang digagasnya bisa memberdayakan banyak orang khususnya generasi muda untuk bisa mengekspresikan diri lebih kreatif dalam membuat karya sehingga dapat memiliki penghasilan lewat teknologi di media sosial.
“Kami ingin khususnya young generation bisa lebih kreatif, baik untuk kehidupan private mereka ataupun untuk mereka dalam mencari uang. Karena definisi media sosial hari ini itu tidak hanya untuk pribadi sharing daily life saja, tapi orang juga cari uang di sana, orang review produk di sana,” ucap Jonathan.
“Jadi ini mirip seperti media sosial, sama kayak twitter, youtube, facebook. Meskipun belum di launching, tapi aplikasinya sudah bisa di download. Sampai saat ini downloader Ars sudah sekitar 20 ribuan,” tutup Jonathan.[]