JAKARTA, WB – Siapa tak mengenal serial cerita silat Jaka Sembung cerita yang hadir pada tahun 1960-an. Karakter ini pertama kali muncul pada tahun 1968 dalam komik Bajing Ireng yang diterbitkan oleh penerbit Maranatha. Komik ini adalah salah satu komik silat pertama karya komikus Indonesia yang telah memopulerkan cerita silat khas nusantara.
Ide cerita yang suka disebut-sebut di awal pantun ini ditulis oleh Djair Warni. Bagi sebagian orang komik Jaka Sembung begitu populer sehingga diadaptasi secara lepas menjadi sebuah film layar lebar bergenre film aksi laga pada tahun 1981 dengan judul “Jaka Sembung Sang Penakluk” yang dibintangi oleh aktor laga Barry Prima. Film ini akhirnya menuai sukses besar sehingga dilanjutkan oleh beberapa sekuel dan melambungkan nama Barry Prima.
Meskipun sudah sepuh dan sulit berjalan Djair mengaku sudah tidak membuat komik lagi. Namun, hanya menyumbangkan ide cerita saja. “Saya hanya menulis ide cerita terus membagi ilmu tentang komik. Tujuannya supaya tangan saya tidak kaku, karena semakin tua tangan ini semakin gemetar. Saya menghindari pikun, sebab sekarang saya sudah sering lupa nama teman,” kata Djair yang hadir dalam acara ComicFest 2016, Gedung SMESCO Exhibition Hall, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Hadir juga pada kesempatan tersebut komikus legendaris Hasmi pencipta “Gundala Putera Petir” dan Mansyur Daman komikus “Golok Setan” dan “Siluman Sungai Ular”.
Ia menceritakan awal mulanya hanya penggemar komik saja dan terus belajar banyak dari para komikus senior lainnya seperti Hans Jaladara. Dari sanalah muncul inspirasi membuat Jaka Sembung.
“Saya melihat dalam komik itu para pendekar selalu tidak diketahui apa profesinya dan keyakinannya atau agamanya. Tokoh-tokoh komik kurang membumi, pakaiannya juga enggak pernah ganti. Itu sebabnya saya ciptakan tokoh komik seperti masyarakat biasa,” jelas Djair memberi alasan mengapa Jaka Sembung ada.
Jaka Sembung lanjut Djair adalah tokoh komik yang apa adanya seperti orang biasa. Dia tidak punya senjata andalan, goloknya pun golok biasa tidak punya senjata lain, Tetapi dari ketaqwaan dia bertaqwa kepada Tuhannya. Itu mungkin yang membuat Jaka Sembung itu sangat kuat tokohnya dan terus diingat,” papar Djair seraya menjelaskan orang percaya hingga sekarang Jaka Sembung pernah hidup.
“Tujuannya memang supaya orang percaya bahwa dia pernah ada. Lagi pula latar belakang sejarah VOC selain lakukan syiar agamanya,” tandas Djair. []