WARTABUAN – Kong Dangna, nenek 78 tahun dari kelompok etnis Dulong di Desa Kongdang, Wilayah Otonom Etnis Dulong dan Nu Gongshan, Provinsi Yunnan, China barat daya, pernah mengalami kekurangan makanan dan pakaian selama bertahun-tahun. Dia bertahan hidup dari budidaya dengan sistem tebas-bakar. Pada masa itu, dia mengira hidup terbaik adalah ketika mampu makan mi soba setiap kali makan.
Berkat bantuan pemerintah setempat, keluarga Kong pindah dari daerah pegunungan ke lokasi relokasi di dekat komite desa tersebut. Rumah yang baru dibangun di area relokasi itu adalah rumah terbaik yang pernah ditinggali oleh seluruh keluarga Kong. Dia bersama keluarganya juga mulai menanam tanaman obat dan bisnis lainnya.
Perubahan besar lainnya terjadi pada 2014 ketika sebuah terowongan yang menghubungkan Desa Kongdang dan dunia luar dibangun. Salju lebat biasanya menutupi daerah pegunungan selama lebih dari enam bulan setiap tahun. “Saya belum pernah ke wilayah ini sebelumnya,” kata Kong, tetapi kini dia pergi ke wilayah itu untuk pemeriksaan fisik setiap tahun.
“Hidup jauh lebih baik sekarang, dan desa telah banyak berubah,” tutur Kong Dangna. [xinhua]