![](http://www.wartabuana.com/wp-content/uploads/2019/02/beby-mulyono.jpg)
WARTABUANA – Sejak balita, Beby Mulyono sudah biasa berada di lingkungan orang film lantaran kedua orangtuanya sineas. Namun, gadis belia ini memilih jalan hidup sebagai seorang penulis. Obsesinya menjadi host setara Najwa Shihab atau Oprah Winfrey.
Kemampuan menulisnya selalu diasah melalui buku harian yang tidak pernah diperlihatkan kepada orang lain, termasuk mamanya yang seorang penulis cerita dan skenario film. “Aku memang sulit berbagi kisah hidup kepada orang lain. Aku lebih suka menuliskan perasaanku di buku harian,” ungkap Beby yang memilih homeschooling semasa SMA.
Beby yang sejak kecil sudah terbiasa berkomunikasi dengan orang tuanya menggunakan bahasa Inggris itu mengaku kesulitan menumpahkan perasaannya ke buku harian menggunakan bahasa Indonesia. “Mungkin karena sudah terbiasa, jadi aku lancar mengungkapkan perasaan dengan tulisan berbahasa Inggris,” ungkap dara cantik kelahiran Jakarta, 25 Januari 1999 ini.
Meskipun sering mendapat tawaran main sinetron dan FTV, namun Beby selalu menolak dengan alasan belum ada peran yang dirasa pas. Jika ada, Beby ingin beradu akting di film yang memiliki pesan moral kuat.
Kemampuan menulis sulung dari dua bersaudara ini akhirnya terbongkar ketika ibunya sempat membaca puisi suatu hari. Setiap hari Beby menulis tiga hal yang harus disyukuri dan tiga hal yang dia ingin perbaiki.
“Setelah membaca puisiku, mamah terus men-support agar aku terus menulis puisi dan cerpen, bahkan dia berharap kau bisa menulis buku. Akhirnya itu bisa terwujud. Tinggal nunggu waktunya saja buku itu dicetak,” ungkap Beby.
Meskipun sering mendapat tawaran main sinetron dan FTV, namun Beby selalu menolak dengan alasan belum ada peran yang dirasa pas. Jika ada, Beby ingin beradu akting di film yang memiliki pesan moral kuat.
“Tapi tentunya aku harus melihat kemampuanku, karena aku tidak mau memaksakan diri untuk berada di dunia artis. Aku merasa passion-ku menulis, fotografi dan videografi,” ungkap mahasiswi Universitas Terbuka yang mendalami bahasa Inggris ini.
Beby merasa yakin bukunya ini akan jadi best seller lantaran dia tidak asal tulis, vloger satu ini menulis karyanya dengan cinta. “Menulis harus dengan cinta. Jika kita tidak mencintai apa yang kita lakukan, hasilnya tidak akan bagus,” ulasnya.
Seperti apa proses kreatif hadirnya buku ini, apakah ada kisah pribadinya diceritakan dalam buku itu dan alasannya menuangkan karya tulis menggunakan bahasa Inggris, simak saja video wawancara wartabuana.com dengan Beby Mulyono yang sudah tidak tahan ingin segera melihat buku yang akan publish di Gramedia Group. []