Tuesday, June 17, 2025
wartabuana
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST
No Result
View All Result
wartabuana
No Result
View All Result
Home NUSANTARA

Aamiiin KAI

Oleh: Dahlan Iskan

RedaksiFK by RedaksiFK
Sunday, 4 May 2025 01:03 PM
in NUSANTARA, RILEKS
0
29
VIEWS

“Aaamiiiiin…,” terdengar kata itu dilantunkan serentak dengan keras. Mungkin mereka orang Indonesia. Kami memang biasa menyahut dengan kata ‘Aamiiiiiin’  usai imam salat membaca Al Fatihah.

“Pasti banyak orang Indonesia di dalam masjid ini,” kata saya dalam hati.

Orang Tiongkok tidak pernah melantunkan kata ‘’Aamiiin’’ usai imam membaca Al Fatihah. Mungkin mereka mengucapkannya tapi dalam hati. Setidaknya sangat lirih.

RelatedPosts

Ne Zha-2 menjadi film Terlaris di China meraup USD 2 miliar (Rp. 33 Triliun)

CAP GO MEH dan Silaturahmi para Tokoh Senior SOKSI

DINA HIDAYANA: PERLU MODERASI PANGAN GRATIS UNTUK RAKYAT, TIDAK BOLEH GEGABAH

Benar. Ada lebih 10 orang Indonesia ikut salat Jumat di masjid kota Qingdao, di Provinsi Shandong ini. Mereka rombongan dari anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Mereka sedang training di Qingdao: training menjalankan KRL (Kereta Rel Listrik). Angkatan ke-2. Yang pertama sudah pulang. Yang ketiga segera datang.

Dulu saya juga begitu: mengalunkan kata ‘’Aamiiiin’’ usai imam baca Fatihah. Dengan keras. Sendirian. Ternyata hanya saya yang berseru ‘’aamiiin’’. Rupanya hanya saya orang asing di masjid itu. Yakni waktu saya Jumatan di pedalaman Tiongkok.

Di rakaat berikutnya saya sudah menyesuaikan diri dengan jemaah di sini: mengucapkan ‘’amiiin’’ dalam hati.

Masjid Qingdao penuh sesak Jumat kemarin. Sampai tidak muat. Sampai banyak yang salat di teras. Termasuk dua orang anak muda Indonesia yang bukan dari KAI.

Mereka dari Cilacap dan Cirebon. Keduanya bekerja di perusahaan Italia yang lagi mengerjakan platform untuk sumur gas di tengah laut. Platform itu lebih murah ketika dikerjakan di Qingdao.

Kelak, setelah jadi, platform Italia made in Qingdao itu ditarik mengarungi laut ke salah satu negara di Timur Tengah. Platform itu akan dipakai mengisap gas dari sumbernya di tengah laut.

Usai salat Jumat kami berkumpul di halaman masjid. Luas. Udara sejuk. Matahari sangat terik di pukul 14.30. Salat Jumat di Qingdao memang baru dimulai hampir pukul 14.00.

Kebanyakan orang KAI tersebut adalah masinis –sopir kereta. Mereka sebenarnya sudah biasa menjalankan KRL made in Japan atau INKA Madiun. Tapi mereka harus training lagi. Yang akan mereka jalankan nanti KRL made in Qingdao.

Lima rangkaian KRL itu sudah tidak di Indonesia: sedang menjalani berbagai test yang dilaksanakan kementerian perhubungan. Masih enam rangkaian lagi yang belum tiba. “Akhir bulan ini KRL made in Qingdao sudah beroperasi di Jakarta,” ujar salah satu dari mereka.

Bagi mereka Jumat kemarin itu merupakan pengalaman pertama salat Jumat di Tiongkok. Salah satu dari mereka mengenakan baju batik dan kain sarung. “Biar mereka tahu inilah budaya Indonesia,” katanya.

“Kok pakai sarung?”

“Saya NU,” jawabnya.

Khutbah Jumat di masjid tadi  pendek sekali: hanya lima menit. Pembukaannya pakai bahasa Arab. Pengucapannya jelas dan fasih. Lalu pakai bahasa Mandarin. Setelah jeda duduk pengkhotbah melanjutkannya dengan doa dalam bahasa Arab.

Selesai. Lima menit tepat. Seperti tepatnya jadwal KRL.

Saya sudah tiba di masjid itu satu jam sebelumnya. Masih sepi. Dua orang Tionghoa duduk di kursi taman. Saya coba ajak ngobrol dalam bahasa Mandarin.

“Saya dari Indonesia. Anda dari daerah mana?”

“Saya dari Qinghai,” jawabnya. “Qinghai itu jauh sekali. Di bagian barat Tiongkok”, katanya.

“Saya tahu. Saya sudah beberapa kali ke Qinghai. Banyak sekali masjid di sana,” kata saya.

Ia tampak heran mendengar saya pernah ke Qinghai.

“Kalau Anda dari mana?” tanya saya kepada yang satunya.

“Saya dari Xining,” jawabnya.

“Oh… Jauh juga. Saya pernah ke Xining. Di Xining juga banyak sekali masjid,” kata saya.

“Ke Xining untuk wisata?” tanyanya.

“Tidak. Saya ke Xining untuk ke  gurun Ghobi. Saya ingin tahu pembangkit listrik tenaga angin yang sangat banyak dipasang di gurun Ghobi,” jawab saya.

Lalu berdatanganlah anak-anak muda mirip wajah Asia Tengah. Saya pun menyapa mereka. Satu bernama Ahmadullo dari Tajikistan. Satunya bernama Alibek dari Kazakstan. Satu lagi Abdullah Khan dari Afghanistan.

Mereka semua mahasiswa. Mereka belajar bahasa Mandarin di Qingdao. Masih ada lagi dari Syria. Dari kota Aleppo –yang hancur akibat perang panjang di Syria. Ada pula dari Maroko. Dari Kashmir. Dari New Delhi. Kami, dari tujuh negara yang berbeda, saling berbicara dalam bahasa Mandarin.

“Apa kabar?” tiba-tiba yang dari Tajikistan menyapa saya dalam bahasa Indonesia.

“会讲印尼话吗,” tanya saya balik.

Dia bilang, ada 30 mahasiswa dari Indonesia di kampusnya di Qingdao –dua jam naik kereta ‘’C’’ dari Rizhao.

Kami pun sama-sama masuk masjid. Ke tempat ambil air wudu dulu. Semua berwudu cara Tiongkok: sambil duduk. Tetap bersepatu.

Mereka membuka kran air sambil duduk. Berkumur. Basuh  muka. Tangan. Telinga. Rambut. Lalu menutup kran. Setelah itu barulah membuka sepatu kanan. Buka kaus kaki. Ambil ceret/teko. Membasuk telapak kaki kanan dari air ceret –bukan lagi air kran. Setelah basuh kaki ambil handuk kecil. Telapak kaki yang basah dikeringkan dengan handuk. Lalu pakai kaus kaki. Pakai sepatu kanan.

Setelah itu, barulah melepas sepatu kiri. Lepas kaus kaki. Basuh telapak kiri dengan air teko. Dikeringkan dengan handuk. Kaus kaki kiri dipakai lagi. Lalu pakai sepatu.

Karena itu wudunya harus sambil duduk. Lama. Tempat duduknya banyak. Tekonya juga banyak. Lihat di foto yang menyertai artikel ini.

Setelah wudu, kami naik ke masjid. Di lantai dua. Lantai bawahnya untuk kantor dan berbagai kegiatan.

Ruang masjid ini besar. Bisa untuk 10 baris. Tiap baris –saya hitung satu per satu– 30 orang. Berarti lebih 300 orang yang salah Jumat kemarin: termasuk yang di teras.

Acara pertama di ruang masjid: seorang bersurban duduk di depan menghadap jamaah. Orangnya tua. Ia membaca Quran –surah Ali Imran sampai selesai. Lantas ia naik mimbar: ceramah agama: dalam bahasa Mandarin. Lama: 15 menit.

Setelah selesai ceramah semua orang berdiri. Salat sunah. Dua rakaat. Mereka empat rakaat. Lalu seorang dengan surban berekor berdiri. Azan. Tanpa lagu. Selesai azan penghotbah naik mimbar. Isi khotbahnya: makna surah Ali Imron.

Usai salat Jumat kami semua berdiri siap-siap meninggalkan masjid. Kami, yang dari Indonesia, jadi tontonan. Mereka tidak ada yang ingin langsung meninggalkan masjid. Mereka salat sunah dulu masih di tempat berdiri masing-masing.

“Saya sedih mendengar khotbah tadi,” ujar salah seorang karyawan KAI saat ngobrol di halaman masjid.

“Kenapa?”

“Karena tidak mengerti artinya,” kata temannya. Ia mengangguk. Kami semua tertawa.(Dahlan Iskan). Selesai

Previous Post

Wawancara: Tayang di Turkiye, “Ne Zha 2” Disebut akan Perkuat Hubungan Budaya China-Turkiye

Next Post

Membangun Ekosistem Perfilman yang Adil: Deklarasi Serikat Pekerja Kreatif Perfilman Indonesia (SPKPFI)

Next Post
Serikat Pekerja Kreatif Perfilman Indonesia (SPKPFI)

Membangun Ekosistem Perfilman yang Adil: Deklarasi Serikat Pekerja Kreatif Perfilman Indonesia (SPKPFI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADV

KESEHATAN

  • All
  • KESEHATAN
Xinhua News Agency
BERITA GLOBAL

Penelitian Sebut Protein Virus COVID-19 Picu Serangan Imun terhadap Sel Sehat

by RedaksiFK
Wednesday, 11 June 2025

YERUSALEM, 11 Juni (Xinhua) -- Tim peneliti Israel menemukan bahwa sebuah protein dari virus SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, dapat menyebabkan...

Read moreDetails
Seorang anak dan keluarganya berjalan ke sebuah ladang untuk memetik tomat di Perkebunan Huiai di Yangliuqing, Distrik Xiqing, Tianjin, China utara, pada 31 Mei 2025. (Xinhua/Zhao Zishuo)

Berkebun Jadi Terapi bagi Anak Penyandang Autisme dan Disabilitas Intelektual di Tianjin, China

Monday, 2 June 2025
Seorang perawat menunjukkan vaksin human papillomavirus (HPV) yang dikembangkan oleh para peneliti China di Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak tingkat provinsi di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah, pada 18 Mei 2020. (Xinhua/Xiong Qi)

China Setujui Vaksin HPV 9-Valen Pertama yang Diproduksi di Dalam Negeri

Saturday, 31 May 2025
Sebuah tempat untuk tes COVID-19 terlihat di Times Square di New York, Amerika Serikat, pada 17 Mei 2022. (Xinhua/Wang Ying)

China Desak AS Hentikan Politisasi Penelusuran Asal-Usul COVID-19

Wednesday, 21 May 2025
Xinhua News Agency

Penelitian di Australia Ungkap Gejala Penuaan Dini di Usia 40 Tahun

Friday, 16 May 2025
Seorang anak yang terinfeksi mpox mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit di wilayah Nyiragongo dekat Goma, Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo (RDK) bagian timur, pada 15 Agustus 2024. (Xinhua/Zanem Nety Zaidi)

CDC Afrika: Jumlah Kematian Akibat Mpox di Afrika Lampaui 1.750 Kasus sejak 2024

Sunday, 11 May 2025
Xinhua News Agency

Otoritas Kesehatan Australia Keluarkan Peringatan Waspada Jamur Liar Beracun

Tuesday, 6 May 2025
Load More

KANAL

Ditengah derasnya arus informasi terutama dari dunia barat dan dari lokal, di era keterbukaan dan diera dimana negara-negara Timur sudah maju mengejar dunia Barat, terasa ada kebutuhan adanya arus informasi yang mumpuni dan dapat diandalkan yang mewakili dunia Timur.

Untuk itu, wartabuana.com menyajikan setiap harinya sekitar 90 berita dalam bentuk artikel, foto dan video dari Kantor Berita Xinhua.

Ditengah era digital yang serba cepat ini, wartabuana.com mengarsipkan artikel-artikel menarik karya Dr. J. Kristiadi yang pernah dipublikasikan di media nasional dalam Rubrik NDLEMING POLITIK J. KRISTIADI.

Artikel Opini dari Hasto Kristianto, Sekjen PDI-P  telah kami himpun dalam Rubrik Nada Kebangsaan.

Kami siap menampung dan menyiarkan tulisan dari beberapa tokoh nasional lainnya sehingga wartabuana.com bisa menjadi tempat rujukan bagi pembacanya.

Semoga sajian kami bisa memenuhi kebutuhan kita semua.

TERKINI

Orang-orang menyaksikan robot anjing yang ditampilkan di paviliun Chengdu dalam ajang Pameran Internasional China Barat (Western China International Fair/WCIF) ke-20 di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 25 Mei 2025. (Xinhua/Liu Kun)

Program Validasi Dunia Nyata untuk Robot Pintar Diluncurkan di Pusat Teknologi China Barat Daya

Tuesday, 17 June 2025
Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 16 Juni 2025 ini menunjukkan sebuah drone logistik terbang di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah. (Xinhua/Wu Zhizun)

Rute Drone Baru Resmi Dioperasikan di Wuhan, China Tengah

Tuesday, 17 June 2025
Xinhua News Agency

KTT G7 Diawali dengan Munculnya Perbedaan Pandangan di antara Para Pemimpin

Tuesday, 17 June 2025
Xinhua News Agency

Serangan Iran Lumpuhkan Kilang Minyak Terbesar di Israel

Tuesday, 17 June 2025

Ekonom Madagaskar Sebut China Mainkan Peran “Pendorong” dalam Industrialisasi Berkelanjutan Afrika

Tuesday, 17 June 2025
Robot-robot bekerja di pabrik mobil Xiaomi di Beijing, ibu kota China, pada 16 Juni 2025. (Xinhua/Zheng Huansong)

Xiaomi Manfaatkan Teknologi Cerdas Genjot Produksi EV

Tuesday, 17 June 2025

REDAKSI

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • T O S
No Result
View All Result
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Sitemap Page
  • T O S

Copyright © 2024 WartaBuana.Com - Developed by WB Team.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST

Copyright © 2024 WartaBuana.Com - Developed by WB Team.