Wednesday, July 16, 2025
wartabuana
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST
No Result
View All Result
wartabuana
No Result
View All Result
Home NDLEMING POLITIK Dr.J. KRISTIADI ESTAFET KEBANGSAAN

Masih Sekitar RUU TNI

Redaksi WB by Redaksi WB
Monday, 13 September 2021 06:01 AM
in ESTAFET KEBANGSAAN
9
32
VIEWS

Oleh: J Kristiadi

PADA waktu era reformasi bergulir, salah satu institusi yang tanggap secara positif terhadap cita-cita perubahan adalah Tentara Nasional Indonesia. Respons positif tersebut dituangkan dalam langkah- langkah reformasi internal TNI yang berjumlah empat belas butir.

Untuk lebih jelasnya dan untuk mengingatkan kembali semangat reformasi itu, perlu disebutkan lagi beberapa butir penting dari keempat tekad Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut. Butir-butir itu antara lain adalah sebagai berikut: Sikap dan Paradigma Politik TNI tentang peran TNI abad 21; pemisahan Polri dan ABRI (TNI); penghapusan Wansospolsus dan Wansospolda; perubahan staf sosial politik menjadi staf teritorial; likuidasi Staf Kekaryaan (Syawan) ABRI, Kamtibmas ABRI dan Babinkar ABRI; penghapusan sospoldam, Babinkardam, Sospolrem dan Sospoldim; penghapusan kekaryaan ABRI; TNI tak akan pernah terlibat dalam politik praktis; pemutusan hubungan dengan Golkar dan mengambil jarak yang sama dengan parpol yang ada; komitmen dan konsistensi netralitas TNI dalam pemilihan umum; perubahan paradigma hubungan antara TNI dan keluarga besar ABRI serta revisi piranti lunak berbagai doktrin TNI disesuaikan dengan era reformasi dan peran TNI abad 21.

RelatedPosts

Munas Partai Golkar : Ujian Demokratisasi Internal Partai

Tugas Kabinet Indonesia Bersatu: Mengubah Janji Menjadi Bukti

Koalisi Kebangsaan, Hentikan Manuver!

Dengan tidak mengabaikan desakan yang sangat kuat dari masyarakat, harus diakui bahwa butir-butir di atas merupakan modal reformasi yang sangat berarti. Dapat dibayangkan misalnya TNI ((atau ABRI) waktu itu ngotot dan tetap bersikukuh dengan prinsip-prinsipnya yang melawan arus reformasi tentu akan lebih menyulitkan proses perubahan politik ke depan. Gaung reformasi yang dikumandangkan oleh TNI kemudian tidak hanya ditindaklanjuti berupa menerbitkan kebijakan-kebijakan internal TNI, tetapi juga diikuti dengan keterbukaan sikap terhadap masyarakat.

Selama lebih kurang lima tahun setelah dikumandangkannya langkah-langkah reformasi internal, berbagai seminar, diskusi, workshop, dan sejenisnya digelar oleh TNI. Secara terbuka TNI mengundang pula para peneliti di luar TNI, bahkan mereka yang pendapatnya sangat kritis, diminta masukannya untuk menyempurnakan langkah-langkah pembaruan TNI agar sejalan dengan proses perubahan politik.

Ruang lingkup bahannya pun sangat luas dan beragam. Mulai dari hal-hal yang sangat mendasar, seperti masalah konsep keamanan nasional (national security), strategi pertahanan, penilaian ancaman, doktrin TNI serta hal-hal yang lebih konkrit, seperti postur TNI, anggaran militer, dan lain sebagainya. Bahkan isu-isu sensitif pun tidak tabu dibicarakan seperti bisnis militer, masalah intelijen, dan lain sebagainya. Kerja sama TNI dengan berbagai kelompok masyarakat juga sangat baik. Hal itu antara lain dapat dilihat dari kelompok- kelompok diskusi yang terdiri dari para akademisi, aktivis dan para perwira muda, serta punawirawan secara berkala mereka mengadakan tukar pikiran secara intensif dan terbuka. Pada intinya, TNI dan masyarakat menghendaki Indonesia mempunyai tentara yang profesional, efektif, efisien, dan modern.

Misterius

Namun munculnya secara tiba-tiba dan misterius RUU TNI menjadikan harapan menjadi impian di tengah hari bolong. Dapat dipastikan TNI tidak akan menjadi tentara yang profesional, efektif, efisien, dan modern kalau berpedoman kepada RUU TNI yang sekarang ini. Kehadiran RUU yang mendadak dan dibuat secara tergesa-gesa sehingga terkesan sembarangan antara lain dapat dilihat dari cara mendefinisikan suatu pengertian dasar yang asal-asalan. Sembarangan.

Ambil satu contoh saja, misalnya definisi tentang militer pada Ketentuan Umum Pasal 1 angka 18. Ia didefisisikan sebagai berikut: Militer adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ketentaraan atau kekuatan angkatan bersenjata suatu negara. Definisi tersebut tidak memberikan pengertian yang jelas, tetapi malah dapat memperluas pengertian yang semakin mengaburkan subyek yang akan dijelaskan. Sebab tak segala sesuatu yang berhubungan dengan ketentaraan dan angkatan bersenjata dapat dikategorikan sebagai militer. Misalnya seorang sipil yang menjadi pembantu rumah tangga (PRT) keluarga militer, tidak dapat begitu saja dikategorikan sebagai militer.

Masalah yang lebih serius lagi apa yang disebut sebagai Binter (pembinaan teritorial) sebagaimana dituangkan dalam Pasal 9 huruf c yang kalau dibaca secara lengkap adalah sebagai berikut: Angkatan Darat bertugas melaksanakan pembinaan terirorial sesuai dengan peran dan wewenangnya serta mewujudkan kemanunggalan TNI dengan rakyat. Pasal ini mendapatkan kritikan tajam karena beberapa alasan sebagai berikut:

Pertama, pembinaan teritorial berkaitan dengan struktur territorial (Kodam, Korem, Kodim, Babinsa) yang mengasumsikan bahwa ancaman militer terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah akan dilakukan melalui daratan. Padahal sebagai negara kepulauan, ancaman justru akan lebih mudah dating dari laut dan udara.

Oleh sebab itu sangat tepat kalau dalam UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan ditegaskan bahwa dalam menyelenggarakan pertahanan harus memerhatikan negara Indonesia sebagai negara Kepulauan. Pasal ini sangat tepat untuk mengantisipasi ancaman yang akan datang lebih mungkin berawal dari lautan. Oleh sebab itu pemikiran mengenai sistem pertahanan berlapis dianggap lebih tepat daripada sistem pertahanan yang mengandalkan landasan darat. Strategi pertahanan berlapis yang telah menjadi wacana publik karena dianggap lebih realistis adalah sebagai berikut: Pertahanan lapis (layer) 1 adalah wilayah di luar ZEE (zone ekonomi eksklusif), layer ke-2 mulai dari garis pantai sampai dengan ZEE, dan layer ke-3 adalah landasan darat. Masing- masing wilayah pertahanan mempunyai strategi pertahanan yang berbeda- beda, yaitu strategi ofensif untuk wilayah lapis 1, preventif untuk wilayah lapis 2 dan defensif untuk wilayah lapis 3.

Kedua, struktur teritorial yang sekarang ini tidak memungkinkan melakukan mobilisasi kekuatan angkatan laut dan udara yang hanya didukung oleh dua komando laut dan udara, yaitu Armada Barat dan Armada Timur yang berpusat di Makassar-Jakarta dan Surabaya. Selain itu, struktur Koter sebagaimana yang ada sekarang ini adalah pemborosan, karena Kodam, Korem, dan Kodim bukanlah unit pelayanan masyarakat yang harus bekerja terus-menerus melayani masyarakat. Ia adalah unit yang berfungsi sebagai alat pertahanan yang penggunaannya sangat situasional, sehingga penempatan pasukan yang jumlahnya puluhan ribu di Kodam-kodam adalah sesuatu yang dianggap pemborosan. Apalagi dengan reformasi internal TNI yang sudah dicanangkan sejak tahun 1998, di mana fungsi aparat teritorial sudah tidak lagi seperti pada masa lalu, struktur teritorial seperti sekarang ini semakin dianggap tidak relevan lagi. Oleh sebab itu struktur teritori TNI tidak harus berimpit dengan struktur pemerintahan daerah yang memang merupakan unit pelayanan masyarakat.

Ketiga, pembinaan teritorial yang dikaitkan dengan upaya manunggalnya TNI dengan rakyat mudah disalahpahami karena mengaburkan batas-batas kewenangan lembaga TNI yang profesional. Ungkapan tersebut sangat baik untuk retorika tetapi justru sulit untuk diterapkan karena terminologi manunggal berarti tentara adalah rakyat dan rakyat adalah tentara. Kalau hal itu benar-benar dilaksanakan, seandainya terjadi perang antar-negara (misalnya), rakyat tidak lagi mendapatkan perlakuan sebagai sipil sebagaimana ketentuan Konvensi Geneva dan mendapatkan perlindungan khusus, tetapi diperlakukan sebagai tentara. Belum lagi retorika tersebut juga dapat disalahgunakan oleh unsur-unsur TNI yang mengatasnamakan rakyat untuk kepentingan sendiri.

Dwifungsi ABRI

Pasal lain yang meresahkan dan dikhawatirkan dapat memicu kembalinya dwifungsi ABRI adalah Pasal 45 sampai 50 yang mengatur semacam kekaryaan TNI. Dalam paradigma TNI baru jelas-jelas bahwa kekaryaan ditiadakan, dan TNI hanya diperbolehkan menempati jabatan di lingkungan pemerintahan sipil pada jabatan-jabatan tertentu, misalnya ajudan presiden-wakil presiden, kepala intelijen, dan lain- lain. Tetapi pasal tersebut begitu luas penafsirannya sehingga memungkinkan terjadinya penyimpangan yang bermuara kepada kembalinya dwifungsi ABRI.

Setelah mencermati RUU TNI yang kontroversial tersebut, tidak ada kata lain kecuali harus lebih banyak waktu untuk mendiskusikan secara terbuka kepada publik. Sebab tidak hanya para angota TNI yang menginginkan TNI kuat, semua rakyat Indonesia, termasuk pengamat dan peneliti yang kritis pun memimpikan mempunyai TNI yang hebat. Sehingga, kritikan dan kata-kata yang keras sesungguhnya merupakan ungkapan cinta kita semua kepada TNI.

Mudah-mudahan hal ini tidak disalah mengerti. Kalau TNI menghendaki manunggalnya rakyat dan TNI, salah satu manifestasinya adalah sikap untuk saling menerima dan memberi serta mendengarkan apa yang disampaikan masyarakat, betapapun membisingkannya suara itu.

Pernah dipublikasikan di KOMPAS, 06 Agustus 2004.

 

 

Tags: dwifungsi abrij kristiadimiliterndleming politikopini politiktni
Previous Post

Dapat 500 Juta dari Deddy Corbuzier, Ivan Gunawan Akan Bangun Masjid Minimalis di Garut

Next Post

Dugaan Komnas HAM, Kebakaran Lapas Kelas Tangerang Karena Ponsel Napi

Next Post
Bangunan Lapas Kelas 1 Tangerang paska kebakaran. /ist

Dugaan Komnas HAM, Kebakaran Lapas Kelas Tangerang Karena Ponsel Napi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADV

KESEHATAN

  • All
  • KESEHATAN
KESEHATAN

Tim Ilmuwan di Australia Temukan Jalur yang Lebih Aman untuk Terapi Gen

by RedaksiFK
Tuesday, 15 July 2025

SYDNEY, 15 Juli (Xinhua) -- Tim ilmuwan di Australia berhasil mengidentifikasi sebuah jalur (gateway), yang sebelumnya tidak diketahui, ke dalam...

Read moreDetails

Studi Temukan Obat Antimual Bantu Lawan Kanker Payudara

Tuesday, 15 July 2025

Gelombang Panas di China Picu Lonjakan di Sektor Cooling Economy

Tuesday, 15 July 2025

Ilmuwan Australia Kembangkan Obat Suntik Mingguan yang Transformasi Perawatan Penyakit Parkinson

Monday, 14 July 2025
Seorang wanita menyusuri sebuah jalan sambil membawa payung di Osaka, Jepang, pada 10 Juli 2025. (Xinhua/Jia Haocheng)

Jepang Dilanda Suhu Ekstrem, Peringatkan Warga akan Sengatan Panas

Friday, 11 July 2025
Orang-orang menyejukkan diri di air mancur sebuah taman di Madrid, Spanyol, pada 29 Juni 2025. (Xinhua/Gustavo Valiente)

Wawancara: Ilmuwan Iklim Sebut Eropa Hadapi Gelombang Panas yang Datang Lebih Awal dan Lebih Kuat

Thursday, 10 July 2025
Xinhua News Agency

Juni 2025 Jadi Bulan Juni Terpanas Ketiga dalam Sejarah Dunia

Wednesday, 9 July 2025
Load More

KANAL

Ditengah derasnya arus informasi terutama dari dunia barat dan dari lokal, di era keterbukaan dan diera dimana negara-negara Timur sudah maju mengejar dunia Barat, terasa ada kebutuhan adanya arus informasi yang mumpuni dan dapat diandalkan yang mewakili dunia Timur.

Untuk itu, wartabuana.com menyajikan setiap harinya sekitar 90 berita dalam bentuk artikel, foto dan video dari Kantor Berita Xinhua.

Ditengah era digital yang serba cepat ini, wartabuana.com mengarsipkan artikel-artikel menarik karya Dr. J. Kristiadi yang pernah dipublikasikan di media nasional dalam Rubrik NDLEMING POLITIK J. KRISTIADI.

Artikel Opini dari Hasto Kristianto, Sekjen PDI-P  telah kami himpun dalam Rubrik Nada Kebangsaan.

Kami siap menampung dan menyiarkan tulisan dari beberapa tokoh nasional lainnya sehingga wartabuana.com bisa menjadi tempat rujukan bagi pembacanya.

Semoga sajian kami bisa memenuhi kebutuhan kita semua.

TERKINI

Warga setempat bekerja di sebuah basis penanaman lumut daun (moss) di Maoyang, Wilayah Otonom Etnis She Jingning, Lishui, Provinsi Zhejiang, China timur, pada 27 April 2024. (Xinhua).

Tanaman dalam Pot Bawa Kemakmuran bagi Masyarakat di Daerah Pegunungan di China Timur

Wednesday, 16 July 2025
Para wisatawan mengunjungi Reruntuhan St. Paul di Makau, China selatan, pada 9 Juli 2025. (Xinhua/Cheong Kam Ka)

Pusat Bersejarah Makau di China Peringati 20 Tahun Penetapan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Wednesday, 16 July 2025
Seorang petani merawat tanaman tomat di sebuah rumah kaca di Desa Shigezhuang, Distrik Fengrun, Kota Tangshan, Provinsi Hebei, China utara, pada 19 Desember 2019. (Xinhua/Mu Yu)

Penelitian Temukan Ngengat Bisa “Mendengar” Suara Ultrasonik dari Tanaman Tomat

Wednesday, 16 July 2025
Salah satu keluarga berfoto dengan mobil BYD M6 dalam acara perayaan satu tahun peluncuran M6 yang berlangsung di Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, pada 14 Juni 2025. (Sumber: PT BYD Motor Indonesia)

Merek-Merek China Dorong Peningkatan Besar dalam Penjualan EV di Pasar Indonesia

Wednesday, 16 July 2025
Foto yang diabadikan pada 17 Mei 2025 ini menunjukkan Ke Shuichang (Kiri), seorang teknisi yang menyandang disabilitas di Shanghai, China timur, sedang memperbaiki sebuah ponsel yang rusak. (Xinhua)

Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas di China Naik dalam 3 Tahun Terakhir

Wednesday, 16 July 2025
(250715) -- FUZHOU, July 15, 2025 (Xinhua) -- An aerial drone photo taken on July 13, 2025 shows the Cangxia New Town in Fuzhou, southeast China's Fujian Province.
  In recent years, Fuzhou has actively implemented renewal and upgrading programs for urban residential areas. Cangxia New Town, the formerly dilapidated area characterized by unpleasant living conditions in Fuzhou, has been transformed into a livable habitat after renovation and upgrading that started from July 2000 and lasted over a year. In September 2021, a new round of transforming and upgrading program was carried out here, with focus on the integration of historical culture and life convenience into the new town. Infrastructures for customized services have been built such as canteens for the elderly and daycare centers for the children. Through the urban area renewal, people's livelihood has been improved a lot. (Xinhua/Lin Shanchuan)

Program Peningkatan Permukiman di Fuzhou Tingkatkan Kualitas Hidup Warga

Wednesday, 16 July 2025

REDAKSI

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • T O S
No Result
View All Result
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Sitemap Page
  • T O S

Copyright © 2024 WartaBuana.Com - Developed by WB Team.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST

Copyright © 2024 WartaBuana.Com - Developed by WB Team.