JAKARTA, WB – Politikus Partai Golkar kubu hasil Munas Ancol, Yorrys Raweyai, meminta kubu Aburizal Bakrie, untuk tidak terus menebar opini seolah-olah kubu mereka yang sah sebagai pengurus partai.
Sikap menebar opini kata Yorrys sangat tidak baik, mengingat kedua belah pihak telah menandatangani kesepakatan damai, demi menyelamatkan Partai Golkar dari ancaman tak dapat ikut pelaksanaan pilkada, 9 Desember mendatang.
“Saya imbau keluarga besar Golkar, tidak mainkan opini dan selalu menyudutkan kami. Mereka tidak punya legalitas,” ujar Yorris, Sabtu (6/6/2015).
Kubu Ical diminta Yorrys untuk menyetop langkah-langkah penggalangan opini, agar tidak menimbulkan keraguan para kader di tingkat bawah. Terutama para kader yang selama ini menjabat sebagai kepala daerah, yang kemungkinan akan kembali maju sebagai calon kepala daerah.
“Itu 59 persen merupakan kader Golkar. Sehingga suka atau tidak, pemikiran cerdas negarawan Pak JK sangat baik mengajak kedua kubu berpikir untuk kepentingan partai. Jadi ego pribadi harus ditanggalkan,” tuturnya.
Yorris mengingatkan, statemen yang dibangun kubu Ical pascaputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, dapat mengundang polemik baru.
“Jadi kalau sudah dilakukan ksepakatan, mari kita laksanakan. Sebagai negarawan, yang kami lakukan saat ini memangkas oligarki dan karter yang mulai terbangun di partai ini,” tandas Yorrys.[]