CHINA, WARTABUANA – Negara Cina memang terkenal dengan berbagai jenis konsumsi makanan dan minuman tradisional yang diklaim sangat berkhasiat untuk kesehatan. Salah satunya yaitu shéjiǔ, atau yang berarti wine ular (snake wine).
Wine ular ini merupakan ular yang diawetkan di dalam sebuah tabung besar. Biasanya, dipilih jenis-jenis ular yang sangat berbisa kemudian diawetkan dengan cara direndam di dalam larutan rice wine yang mirip dengan larutan cuka, atau alkohol.
Ada juga yang menambahkan beberapa jenis tumbuhan herbal tertentu untuk meningkatkan fungsi pengobatan. Setelah itu, rendaman ular ini akan didiamkan selama beberapa bulan agar khasiatnya lebih terasa.
Namun ada juga metode konsumsi dimana cairan tubuh ular yang baru saja mati langsung diaduk di dalam wine, lalu segera dikonsumsi. Biasanya perut ular akan disembelih agar darah segarnya langsung mengalir ke dalam gelas.
Tradisi ini tercatat pertama kali dilakukan oleh masyarakat Cina saat masa pemerintahan dinasti Western Zhou. Dalam petunjuk manual pengobatan Bencao Gangmu pada masa Dinasti Ming, tabib populer masa itu Li Shizhen menjelaskan betapa berkhasiatnya seluruh bagian dari tubuh ular.
Hingga saat ini, wine ular masih sangat mudah ditemukan tidak hanya di Cina, namun juga di negara Asia lain seperti Vietnam dan Korea. Pasar malam jalanan Huaxi di Taipei, Taiwan, merupakan salah satu tempat penjual berbagai jenis konsumsi berbahan dasar ular terbesar di seluruh dunia.
Oleh masyarakat lokal, wine ular dipercaya sebagai obat dari berbagai macam penyakit. Dari kerontokan rambut, menurunnya daya penglihatan, hingga meningkatkan performa seksual, wine ular diklaim sangat ampuh jika dikonsumsi secara rutin.
Peminum wine ular yang bernyali bahkan mampu untuk tidak hanya sekedar minum larutannya saja, namun juga memakan bagian-bagian tubuh ular lain seperti kulit dan bola matanya.
Sayangnya wine ular ini illegal jika diimport ke banyak negara akibat jenis ular yang digunakan. Spesies seperti ular kobra dan lainnya terkadang merupakan jenis ular yang dilindungi, namun dibunuh semena-mena demi pembuatan wine ular tersebut.[]