NEW YORK – Angka rawat inap dan kematian di kalangan lanjut usia (lansia) di Amerika Serikat (AS) menurun. Ini pertanda positif bahwa program inokulasi vaksin COVID-19 yang memprioritaskan golongan ini telah membuahkan hasil, seperti dilansir The Wall Street Journal pada Sabtu (27/3).
Angka kematian di panti wreda yang lazim dihuni warga lansia AS telah merosot. Rata-rata kematian dalam periode tujuh hari yang dilaporkan baru-baru ini turun menjadi di bawah 1.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat bulan, menurut harian tersebut.
Para peneliti kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa pandemi masih jauh dari tuntas, terutama karena angka kasus baru di AS tak banyak berubah setelah terjadi penurunan tajam dan penyebaran varian virus corona yang lebih menular. Namun di saat hal ini terjadi, “warga Amerika yang telah lama menghadapi risiko kematian tertinggi semakin terlindungi.”
“Warga yang meninggal cenderung berusia lebih tua,” kata Ashish Jha, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown. “Saat ini kami telah memvaksinasi banyak orang berusia di atas 55 tahun.”
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS menyebut vaksinasi untuk warga berusia 65 tahun ke atas. Kelompok ini rata-rata mewakili sekitar empat dari setiap lima kematian akibat COVID-19 di AS sejak pandemi merebak, seperti ditunjukkan data akta kematian.
Hingga Jumat (26/3), 71 persen dari kelompok usia ini telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dibandingkan dengan 27 persen populasi umum, menurut data CDC. Hampir 46 persen warga berusia 65 tahun ke atas telah menerima vaksinasi lengkap.
Strategi vaksinasi berbasis usia ini mungkin mulai muncul dalam data rumah sakit. Sistem pengawasan CDC yang melacak data awal dari beberapa negara bagian tertentu, termasuk California dan New York, menunjukkan penurunan tajam dalam tingkat rawat inap di kalangan warga Amerika tertua dalam beberapa pekan terakhir. Persentase rawat inap untuk warga berusia minimal 65 tahun juga menurun, menurut data rumah sakit itu.
“Kami melihat penyakit parah mengalami penurunan pada populasi dengan risiko tertinggi, sebagian besar mungkin berkat vaksin,” kata dokter penyakit menular James Lawler, co-director Pusat Global untuk Keamanan Kesehatan di Pusat Kesehatan Universitas Nebraska. [Xinhua]