WARTABUANA – Negara-negara berkembang, terutama ekonomi Asia Timur, memimpin pemulihan global dari pandemi COVID-19 dengan pertumbuhan ekspor yang kuat dan peningkatan pangsa pasar, demikian disampaikan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) pada Rabu (10/2).
Dipimpin oleh perdagangan barang, perdagangan global pulih pada kuartal terakhir 2020, mengurangi penurunan keseluruhan tahun itu menjadi sekitar 9 persen, kata badan PBB yang berbasis di Jenewa itu dalam Pembaruan Perdagangan Global kuartalannya.
Sementara impor dan ekspor barang tumbuh sekitar delapan persen pada kuartal keempat (Q4) tahun lalu, perdagangan jasa mengalami stagnasi karena sejumlah langkah yang diambil dalam upaya global melawan COVID-19 terus memengaruhi berbagai sektor seperti perjalanan.
“Proses pemulihan tidak merata, dengan banyak negara (masih) tertinggal,” kata ekonom UNCTAD Alessandro Nicita, yang menyusun laporan itu.
Pada basis tahunan, perdagangan barang yang berasal dari Asia Timur tumbuh sekitar 12 persen pada Q4 2020, dengan impor barang meningkat sekitar 5 persen. Perdagangan impor dan ekspor China tumbuh masing-masing 5 persen dan 17 persen.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa pemulihan pada Q4 2020 sebagian besar didorong oleh perdagangan barang dari dan ke negara berkembang, terutama oleh kinerja ekonomi Asia Timur yang sangat kuat.
Pada basis tahunan, perdagangan barang yang berasal dari Asia Timur tumbuh sekitar 12 persen pada Q4 2020, dengan impor barang meningkat sekitar 5 persen. Perdagangan impor dan ekspor China tumbuh masing-masing 5 persen dan 17 persen.
Sebaliknya, ekspor barang yang berasal dari sebagian besar kawasan lain masih mengalami tren negatif, bahkan pada Q4 2020.
“Pemulihan pada Q4 2020 lebih luas, karena perdagangan di sebagian besar sektor mencatat pertumbuhan positif,” kata Nicita.
Meski demikian, selain jasa, perdagangan di sektor energi dan peralatan transportasi terus berada di bawah level rata-rata.
Laporan tersebut memproyeksikan bahwa kuartal pertama 2021 akan mencatat perlambatan dalam pemulihan perdagangan barang (turun 1,5 persen dibandingkan Q4 2020) serta penurunan lebih lanjut untuk perdagangan jasa (turun 7 persen dibandingkan Q4 2020), terutama karena gangguan yang terus berlanjut di sektor perjalanan.
Badan perdagangan PBB itu menyoroti kekhawatiran akan COVID-19 yang terus berlanjut, mencatat bahwa ketidakpastian tentang waktu dan besarnya paket stimulus akan menghasilkan rebound perdagangan yang lebih rendah dalam beberapa bulan mendatang.
Pembaruan Perdagangan Global dirilis setiap tiga bulan oleh UNCTAD dan menyajikan tren serta proyeksi jangka pendek untuk perdagangan dunia. [Xinhua]