WASHINGTON, WB – Dua kelompok perusahaan otomotif besar memperingatkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang segera memberlakukan tarif hingga 25 persen atas kendaraan impor.
Koalisi perusahaan otomotif yang mewakili produsen asing utama termasuk Toyota Motor Corp, Volkswagen AS, BMW AG, dan Hyundai Motor Co menyatakan, tarif tersebut akan merugikan produsen mobil dan konsumen AS, serta mengancam keberlangsungan industri otomotif.
“Ancaman terbesar bagi industi otomotif AS saat ini adalah kami akan menaikkan harga untuk konsumen Amerika, membatasi pilihan mereka, serta menekan penjualan dan produksi kendaraan di AS,” ujar Asosiasi Automakers Global dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Kamis (28/6/2018).
Asosiasi tersebut juga menyatakan, pemberlakuan tarif dapat menimbulkan hilangnya ratusan ribu pekerjaan di Amerika. Sementara itu, Aliansi Produsen Mobil yang mewakili General Motors Co, Ford Motor Co, Daimler AG, dan Toyota mendesak pemerintah untuk menarik kebijakan tarif tersebut. Aliansi Produsen Mobil menyatakan, tarif terhadap kendaraan impor justru dapat membahayakan ekonomi AS.
“Dampak yang dihasilkan dari tarif pada kendaraan dan komponen impor pada akhirnya akan membahayakan keamanan ekonomi AS, dan melemahkan keamanan nasional kita,” kata Aliansi Produsen Mobil dalam sebuah pernyataan.
Berdasarkan analisis dari Aliansi Produsen Mobil, harga kendaraan impor yang dikenakan tarif 25 persen akan mengalami kenaikan menjadi 5.800 dolar AS. Kenaikan ini akan meningkatkan biaya untuk konsumen Amerika sebesar hampir 45 miliar dolar AS setiap tahun. Adanya tarif impor tersebut dikhawatirkan oleh produsen mobil listrik dan mobil dengan sistem otomatisasi. Sebab, mereka akan mengeluarkan biaya lebih besar.
“Kami sudah berada di tengah-tengah kecepatan global yang intens untuk memimpin kendaraan otomatisasi dan kendaraan listrik, adanya tarif tersebut dapat berkurangnya daya saing AS dalam mengembangkan teknologi canggih,” ujar Aliansi Produsen Mobil dalam sebuah pernyataan.[]