WARTABUANA – Perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) masih dua tahun lagi. Namun nama-nama calon mulai bermunculan dan beberapa survei sudah dilakukan. Terkait hal itu, kader senior Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Robinson Napitupulu punya kriteria untuk menentukan siapa presiden mendatang.
Partai Amanat Nasional (PAN) telah mengumumkan 9 kandidat Capres berdasarkan usulan dari wilayah dalam Rakernas III PAN. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut sembilan nama dari berbagai klaster latar belakang.
Sembilan nama itu adalah Zulkfli Hasan, Airlangga Hartarto, Suharso Monoarfa, Puan Maharani, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa.
Uniknya, dalam jejeran nama itu PAN tidak tertarik dengan Prabowo Subianto. Sementara lembaga Indonesia Survey Center (ISC) justri merilis survei dengan hasil Ketua Umum Partai Gerindra itu menempati elektabilitas tertingg hingga 30,4 persen dan sekaligus menjadi tokoh yang paling disukai.
Maklum jika pilihan PAN bertolak belakang dengan hasil survei ISC. Karena sudah menjadi rahasia umum jika ada lembaga survei yang bekerja berdasarkan ‘pesanan’.
Terlepas dari semua itu menurut kader senior SOKSI Robinson Napitupulu, sosok presiden selanjutnya harusnya “The Strong Leader”. Sebab tantangan yang akan dihadapi bangsa ini semakin berat terutama menghadapi persaingan global.
“Dalam persaingan antar bangsa nanti tidak ada lagi dinding pembatas antar negara. Hal itu terjadi karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi,” ujar Robinsonyang juga politisi senior Partai Golkar
Kepada wartabuana.com, pria yang masih aktif menjadi narasumber dalam beberapa diskusi politik ini menyebut sederet kriteria presiden yang akan datang. “Pertama dia harus memiliki kapasitas, memiliki kemampuan akademis dalam mengelola pemerintahan dan pembangunan serta harus mampu berperan sebagai administrator negara yang baik. Kedua memilki integritas jujur taat asas, taat konstitusi dan taat peraturan perundang-undangan,” paparnya.
Selanjutnya Robinson juga menyatakan, presiden selanjutnya harus cerdas, mampu bermanuver, tajam dan punya kepekaan serta cepat membaca tanda-tanda jaman ( quick to see, quick to decide n quick to action ).
“Dia juga harus tangkas, bijak dalam mengambil keputusan tepat, tegas dalam bertindak, terukur tanpa ada pihak yang merasa disakiti, akomodatif, aspiratif, antisipatif, inspiratif, Inovatif, improvitatif dan inovatif,” tandasnya.
Hasil analisanya, Robinson memastikan kriteria yang dia sebutkan itu belum dimiliki bakal calon yang sudah diwacanakan dan masuk “bursa capres” saat ini. “Hanya presiden kita saat ini lah yaitu Bapak Jokowi yang memiliknya. Kita butuh pemimpin yang demikian jika bangsa ini ingin gemilang di tahun 2045,” kata Robinson.[]