JAKARTA, WB – Kuasa Hukum Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Soeryo Respationo – Ansar Ahmad, yakni Sierra Prayuna, akan melaporkan adanya keterlibatan oknum TNI didalam pelaksanaan Pilkada serentak yang dihelat pada 9 Desember 2015, di Kepulauan Riau (Kepri) ke badan Propam TNI.
Kepada wartawan, Sierra membeberkan sejumlah bukti berupa foto-foto atas ketelibatan anggota TNI yang berada diarea pemungutan suara, khususnya diwilayah Tempat Pemungutan Suara (TPS) Batam Kota.
“Jadi memang ada keterlibatan TNI ditempat pemungutan suara, dan ternyata TNI juga yang ikut mengamankan kotak suara, yang seharusnya hal itu dilakukan oleh polisi. Ini yang ingin kita laporkan,” ujar Sierra Prayuna, dibilangan Menteng, Selasa (22/12/2015).
Sierra mengatakan, selain foto juga banyak ditemukan sejumlah rangkaian peristiwa yang dilakukan secara masif / komando, yang diduga dilakukan untuk mengamankan
atau mengkondisikan kepentingan tertentu.
Fakta-fakta yang dibeberkan Sierra antara lain seperti adanya tindakan aktif Serka Agustin (Babinsa Kelurahan Bengkong Sadai ) Kodim 0316 kota Batam dalam upaya menangkap dan menahan koordinator saksi pilkada 2015, yang juga merupakan pengurus PAC PDIP kecamatan Bengkong kota Batam Kepulauan Riau.
“Jadi ada tujuh orang anggota TNI yanh melakukan intimidasi, terhadap koordinator saksi kita no urut 2, Soerya Respationo dan Ansar Ahmad. Bahkan intimidasi dilakukan dikediaman Pak Alex pada Kamis (8/12/2015), ” ujar Sierra.
Sementara itu, dilokasi yang sama, anggota komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP, TB Hasanudin menyangkan adanya tindakan politik praktis yang dilakukan oleh aparat TNI. Menurut dia, adanya laporan tersebut merupakan salah satu yang sudah tidak dibenarkan. TNI yang terlibat dalam politik praktis merupakan tindakan lama.
“TNI itu akan bergerak jika sudah ada komando atau arahan dari pihak kepolisian sebagai aparat yang berwenang. Kalau tidak ada arahan TNI silahkan duduk-duduk saja,” ujar Hasanudin.
“Saya ditelp oleh pak Soeryo, dia bilang ada satu regu dari TNI yang menggedor rumah saudara Alex yang diduga lakukan money politik. Lalu saya minta mereka kembali, karena mereka tidak ditemani oleh panwaslu
dan juga polisi,”lanjut Hasanudin.
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Soeryo Respationo – Ansar Ahmad, sendiri sudah melaporkan gugatan kepada MK pada Senin (21/12/2015) sore. []