JAKARTA, WB – Komandan PMPP TNI Brigjen TNI AM Putranto, S.Sos menjelaskan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Global Peace Operation Initiative (GPOI) USA akan menggelar latihan bersama Senior Training Seminar (STS), Staff Training Event (STE) dan Field Training Event (FTE).
Menurut Putranto, latihan yang akan dibuka oleh Panglima TNI, Jenderal Moeldoko itu akan digelar mulai tanggal 17 Agustus sampai 1 September 2014 di PMPP TNI Sentul Bogor. Dalam latihan itu akan melibatkan 486 peserta dari 35 negara dan dibagi dalam tiga tahap yakni pertama, tanggal 19 – 21 Agustus 2014 Senior Training Seminar (STS), melibatkan 28 peserta dari 17 negara .
“Latihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang aspek-aspek multidimensi dari kemungkinan operasi perdamaian yang kompleks, membahas tantangan-tantangan utama dalam misi-misi perdamaian guna meningkatkan kemampuan kontingen dalam setiap misi, dan tindakan nyata untuk mengatasi kendala-kendala dalam latihan,” papar Putranto di Auditorium Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor, Rabu (13/8/2014).
Latihan tahap kedua lanjut Putranto, akan dihelat tanggal 17-1 September 2014, dan melibatkan 96 peserta dari 30 negara. Tujuan latihan kali ini untuk
melatih para perwira staf yang disiapkan untuk penugasan pada misi pemeliharaan perdamaian PBB, meningkatkan intensitas latihan pratugas bagi personel yang diarahkan dalam penugasan sebagai perwira staf di markas misi PBB.
“Meningkatkan kesiapan dan kemampuan personel dalam melaksanakan koordinasi pada operasi perdamaian multidimensi di markas-markas PBB, dan mengembangkan kemampuan staf markas,” jelas Putranto.
Dan tahap yang ketiga dihelat tanggal 19-1 September 2014, Field Training Event (FTE), yang melibatkan 360 peserta dari 9 negara. Latihan itu
untuk membina hubungan yang baik antara TNI dan USPACOM, meningkatkan kemampuan capacity building PMPP TNI untuk menjalankan peranan sebagai Regional PKO.
“Latihan kali ini untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan personel TNI dan negara-negara lain yang terlibat dalam latihan untuk melaksanakan tugas sebagai Troop Contributing Countries (TCC) dalam suatu misi PBB, dan meningkatnya interoperability personel TNI dan USPACOM dalam pelaksanaan tugas pokok Operasi Pemelihara Perdamaian (OPP),” tandas Putranto. []