JAKARTA, WB- Berita ini mungkin menarik bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan, namun malas untuk ke pusat kebugaran.
Studi terbaru mengungkapkan, orang-orang yang tidur malam dan bangun tidur pada waktu yang sama tiap hari lebih kurus ketimbang mereka yang tidur dengan pola yang tidak menentu. Para peneliti juga menemukan mereka yang memiliki kebiasaan tidur terbaik atau paling konsisten menyimpan lemak tubuh yang lebih sedikit, menurut laporan Daily Mail, Kamis (21/11/2013).
Hasil ini diambil dari studi terhadap 300 perempuan berusia 17 hingga 26 tahun selama beberapa pekan. Para partisipan dinilai mengenai komposisi tubuh mereka dan diberikan alat pelacak kegiatan untuk mencatat gerakan-gerakan mereka di siang hari. Begitu pula denga pola tidur malam mereka.
Studi yang dirilis dalam American Journal of Health Promotion ini menunjukkan tidur malam kurang dari 6,5 jam atau lebih dari 8,5 jam terkait dengan tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi.
Para perempuan yang variasi waktu tidur malam dan bangun paginya berbeda lebih dari 90 menit selama seminggu memiliki tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang perbedaan waktu tidurnya kurang dari 60 menit.
Profesor ilmu olah raga Bruce Bailey mengatakan kualitas tidur yang buruk dapat menghasilkan lemak tubuh yang lebih tinggi. Kondisi ini mempengaruhi hormon yang berhubungan dengan napsu makan.
“Kita memilikinya dalam jam-jam internal dan melemparkannya dan tidak membiarkan mereka masuk dalam pola yang berdampak pada fisiologis kita,” kata Bailey.
Menurut dia, ada beberapa cara untuk memperbaiki kualitas tidur. Sebut saja, olah raga teratur, menjaga agar kamar tidur bersih dan gelap, serta menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur.
Studi sebelumnya dari peneliti Temple University di Philadelphia, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa ketika orang-orang tidur dengan baik, mereka memiliki tingkat hormon leptin yang lebih rendah. Leptin adalah hormon yang yang mengirim sinyal kenyang ke otak bahwa tubuh sudah memperoleh cukup makanan.
Para peneliti menemukan pula bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu tidur yang lebih banyak mengkonsumsi lebih sedikit kalori ketika siang hari dan lebih kehilangan berat badan.
Temuan-temuan tersebut mendukung penelitian yang digelar peneliti Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, AS, bahwa orang yang tidur tidak teratur makan lebih banyak kalori.
Studi ini mempelajari 17 orang muda sehat dan menemukan ketika mereka kurang tidur, mereka makan lebih banyak.
Para peneliti percaya bahwa para peserta makan lebih banyak karena mereka lelah dan memiliki leptin dan ghrelin yang lebih tinggi. Hormon gherelin digunakan oleh tubuh untuk mengirimkan sinyal ke otak untuk meningkatkan nafsu makan ketika tubuh lapar dan membutuhkan makanan.[ ]