JAKARTA, WB – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengaku punya cara jitu untuk menangani “tingkah nakal” para pedagang kaki lima (PKL) yang susah ditertibkan, apalagi di kawasan Monumen Nasional (Monas), di mana para pedagang ini keras kepala setiap kali dilakukan penertiban.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahkan heran dengan para PKL yang enggan ditertibkan dan malah mengancam akan melawan petugas Satpol PP. Bahkan Ahok sempat kesal jika ada Satpol PP yang malah digiring ke kantor Polisi dengan tuduhan pengeroyokan.
“Jadi Satpol PP tiap kali melakukan tindakan di Monas pasti dipanggil polisi di-BAP sebagai pengeroyokan, itu kan konyol. Padahal waktu orang kita bocor kepala enggak pernah ada BAP,” ujar Ahok.
Menanggapi hal itu, Ahok pun segera ambil tindakan dengan berkoordinasi langsung ke Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya untuk bekerjasama melakukan razia PKL di Monas dan di beberapa lokasi lainnya.
“TNI dan Polda sudah berkomitmen mendukung kita. Makanya saya yakin masalah PKL di Monas dan PKL-PKL liar di Jakarta beres,” tutur Ahok
Sebenarnya Ahok membebaskan para PKL ini tetap berdagang, asalkan terdaftar di Dinas KUMKM, dan hanya berjualan di tempat-tempat lokasi binaan (lokbin) yang sudah ditentukan seperti di Jalan Surabaya, Kawasan Palmerah, dan Waduk Melati. []