WARTABUANA – Menyandang sebagai orang terkaya sejagad, tentu kehidupan seorang Jeff Bezos jauh dari kekurangan. Sayangnya status sebagai orang terkaya, dari perusahaan besar Amazon, tidak mempunyai pengaruh apapun bagi para pekerja di Amazon.
Banyak karyawan Amazon, perusahaan milik Jeff Bezos, justru terindikasi hidup kekurangan. Mereka bergantung pada program pemerintah Amerika Serikat untuk membantu orang miskin membeli makanan atau dikenal degan nama food stamps.
Diungkap dari Daily Herald, dimana data dari New Food Economy menyebutkan ribuan karyawan Amazon di Amerika Serikat bergantung pada food stamps untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal itu jelas membuat senator Bernie Sanders geram.
Bernie Sanders yang berasal dari Partai Demokrat, segera memperkenalkan aturan legislatif yang mewajibkan perusahaan dengan banyak karyawan seperti Amazon, Walmart atau McDonalds menanggung biaya food stamps ataupun pemberian lain dari pemerintah seperti ongkos kesehatan.
Tujuannya adalah agar para perusahaan itu membayar upah yang layak pada pegawai serta mengurangi biaya USD 150 miliar yang dikeluarkan pemerintah dari pajak setiap tahun, untuk membantu para karyawan bergaji rendah.
Skemanya sederhana saja. Jadi jika seorang karyawan Amazon menerima bantuan senilai USD 300, maka Amazon akan dikenai pajak dengan jumlah yang sama.
“Di tengah kemakmuran yang masif dan kesenjangan pendapatan, gap antara mereka yang sangat kaya dan yang lain terus melebar,” kata dia mengenai alasan peraturan itu diusulkan.
Amazon sendiri diketahui mempekerjakan sekitar 575 ribu pegawai. Raksasa e-commerce ini pun mengomentari terkait banyaknya pegawai Amazon yang menerima bantuan dari pemerintah.
“Angkanya menyesatkan karena termasuk orang yang hanya bekerja di Amazon dalam waktu singkat atau memilih part time. Beberapa memilih part time karena lebih fleksibel atau karena alasan lain,” tutur juru bicara Amazon.[]