JAKARTA, WB – Tingginya harga garam di tanah air, telah menjadi wacana besar dalam pemberitaan. Bumbu yang menjadi bahan dasar itu kini mulai sulit didapatkan. Dan kalaupun ada harganyapun tinggi.
Menyikapi itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menduga adanya permainan dan keterlibatan para kartel garam sehingga stok garam dalam negeri menipis sehingga pemerintah harus mengambil tindakan impor garam.
“Kebocoran garam impor menjadi salah satu modus kartel garam sejak dahulu kala,” kata Susi melalui keterangan tertulisnya belum lama ini.
Susi mengatakan kebocoran garam impor terjadi pada skema garam industri. Ia menjelaskan, kebocoran dilakukan para industri importir garam dengan cara impor melebihi kapasitas produksi mereka. Hal ini membuat mereka menjadi trader dan akhirnya garam industri bocor kepada pasar konsumsi.
“Dari dulu impor garam industri rata-rata per tahun 2 juta ton namun bocor ke pasar garam konsumsi. Garam ini masuk pada saat petambak panen dan harga petambak jadi jatuh,” ujar Susi.
Susi menjelaskan untuk garam konsumsi sendiri memang menjadi tanggung jawab KKP sebagai leading sektor dan sangkutannya dengan kesejahteraan para petani garam lokal. Ia mengatakan, kewenangan perlu dijaga jangan sampai petani garam dalam negeri terpukul akibat kebocoran garam impor.
“Impor garam sudah dari dulu, dan saya lihat untuk menjaga harga garam petambak agar tidak jatuh pada saat panen, KKP harus dilibatkan untuk memberikan rekomendasi kapan boleh impor,” tandas Susi.[]