JAKARTA, WB – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin, belum memberikan pernyataan sikap atas berkembangnya Virus Mers yang merebak di Saudi Arabia. Alasan MUI belum memberikan pernyataan sikap, karena MUI sendiri saat ini masih menunggu terkait keterangan resmi dari otoritas pemerintah Arab Saudi.
“Kami (MUI) sendiri sudah melakukan pembahasan. Tapi sejauh ini belum saatnya untuk memberikan tanggapan dan juga pernyataan sikap soal virus Mers itu,” papar Din saat dijumpai di gedung MUI, Senin (12/5/2014).
Itu artinya, MUI sendiri sampai saat ini belum memberikan keterangan resmi untuk melarang masyarakat melakukan umroh. Sebab MUI sendiri saat ini masih menunggu keterangan resmi dari Arab Saudi.
Terkait wabah mers, diakui Din memang cukup menghawatirkan adanya serangan virus tersebut. Pasalnya virus yang menyerang bagian saluran pernapasan itu, sudah sampai menimbulkan korban jiwa di wilayah yang menjadi keutamaan ibadah ummat muslim.
“Kita sangat prihatin wabah itu. Dan ternyata perkembangannya meluas sampai adanya korban meninggal dunia. Maka itu perlu ada langkah-langkah keamanan kesehatan, dan dalam hal ini pemerintah melalui kementerian kesehatan harus terus memantau wabah itu,” kata Din.
Seperti diketahui, Indonesia termasuk negara yang paling rentan terjangkit Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS). Penyakit yang pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada tahun 2012, sejauh ini sudah menginfeksi 495 orang di 12 negara dan lebih dari 100 orang meninggal dunia.
MERS (Middle East respiratory syndrome) disebabkan oleh virus yang disebut korona virus, yang masih satu kelompok dengan virus SARS.
Gejalanya mirip dengan flu, yakni demam, batuk, dan sesak napas. Namun, virus ini akan menyerang hebat jika menginfeksi saluran pernapasan.[]