WARTABUANA – Keputusan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) untuk menggelar Pertemuan Khusus Tahunan di Singapura mencerminkan keyakinan forum tersebut terhadap manajemen pandemi COVID-19 negara itu sejauh ini. Hal tersebut diungkapkan dalam rilis pers yang dikeluarkan pada Senin (7/12) oleh Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Singapura.
Dalam kesempatan sebelumnya, WEF mengumumkan akan menggelar Pertemuan Khusus Tahunan di Singapura pada Mei 2021. Ini akan menjadi kali kedua pertemuan tersebut digelar di luar Swiss sejak WEF dibentuk pada 1971, sekaligus merupakan kali pertamanya digelar di Asia.
Di saat dunia memerangi COVID-19, semakin besar lagi dorongan bagi negara-negara untuk saling bekerja sama, berkolaborasi, serta bermitra guna mengatasi berbagai masalah global yang mendesak, dan Pertemuan Khusus Tahunan WEF menjadi platform kunci untuk ajang dialog seperti ini, sebut rilis pers mengutip Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Chan Chun Sing.
Keputusan WEF untuk menggelar Pertemuan Khusus Tahunan 2021-nya di Singapura menjadi penegasan atas kemampuan Singapura menyediakan lokasi yang aman, netral, dan kondusif bagi pertemuan para pemimpin dunia, imbuh Chan.
“Walaupun pandemi masih merebak, kami yakin Singapura dapat terus menjaga kesehatan dan keamanan publik seraya mendukung misi WEF untuk memberikan perubahan positif melalui kolaborasi dan keterlibatan,” ujar Chan.
Menjadi tuan rumah Pertemuan Khusus Tahunan WEF akan berdampak positif terhadap sektor Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions/MICE) di Singapura maupun sektor-sektor seputarnya, seperti sektor hospitality, papar rilis pers.
Menanggapi COVID-19, Singapura menetapkan protokol baru untuk pertemuan dan konferensi skala besar. Protokol-protokol tersebut mencakup langkah-langkah manajemen yang aman, seperti tes saat kedatangan, tes antigen berkala dan sebelum acara, serta pelacakan kontak para peserta.
Semua konferensi internasional yang digelar di Singapura juga akan harus mematuhi langkah kesehatan dan keamanan publik yang ketat, menurut rilis pers tersebut. [xinhua]