WARTABUANA – Diduga sering mengkritisi kebijakan pemerintah, Refly Harun dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (5/9/2018), posisi pakar Hukum Tata Negara digantikan oleh Sapto Amal Damandari.
Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, mengatakan pencopotan Refly bukan wewenang direksi. Itu sudah ditetapkan oleh pemegang saham dwi warna atau Kementerian BUMN. “Ini wewenang saham dwi warna sehingga ada keputusan ini. Jadi bukan wewenang kami,” kata Dessi dalam konferensi pers seusai RUPSLB di Hotel Bidakara, Jakarta.
Meski berada di dekat lingkungan istana, namun sikap Refly tetap netral, bahkan cenderung menyerang kebijakan pemerintah. Sikap itu bisa dilihat dari pernyataan-pernyataannya di berbagai forum dan media sosial.
Sebelum dicopot dari jabatan Komut Jasa Marga, Refly sempat menyampaikan cuitan di akun twitter-nya seperti ini, “Menjadi netral itu tidak mesti selalu di tengah. Yang lebih penting, membenarkan yang dianggap benar dan mengkritik yang dianggap salah. Tentu sebatas pengetahuan yang kita punya.”
Dalam beberapa polemik Refly tetap bersikap kritis. Seperti pendiriannya terkait syarat ambang batas (presidential treshold) pencalonan presiden dan wakil presiden, dia mendukung gugatan atas syarat tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK). Bahkan dia menilai, MK seharusnya mengabulkan gugatan tersebut.
“Meski tidak ada pengaruh untuk Pilpres 2019, MK sebaiknya tetap mengabulkan permohonan penghapusan ambang batas. Kalau tidak, bibit pemimpin bangsa (Anies, Bima Arya, Ganjar, Ridwan Kamil, Risma dll.) tak akan bisa masuk arena karena slot pencalonan milik oligarki elite parpol!” tulis dia di akun twitter pribadinya @ReflyHZ.
Secara terbuka, Refly bahkan mengkritik Presiden Joko Widodo yang tak lagi melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam pergantian menteri (reshuffle) di kabinet.
“Calon menteri hrsnya di-screening dengan bantuan KPK utk meliat potensi korupsinya. Di awal, Jokowi melakukan ini, tapi sayang tidak pernah lagi kettka reshuffle dilakukan. Ayo, kerja-kerja dan bersih-bersih diduetkan!,” tulis Refly.[]