WARABUANA – Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt memberi pembelaan atas lambatnya peluncuran vaksin coronavirus di negara tersebut.
Australia mulai memberikan vaksin COVID-19 pada Minggu (21/2), dengan akses prioritas diberikan kepada tenaga kesehatan di garis depan serta penghuni dan staf panti wreda.
Berdasarkan rencana distribusi vaksin, pemerintah Australia berjanji bahwa sekitar 60.000 dosis akan diberikan pada pekan pertama dan 240 panti wreda akan mengikuti vaksinasi.
Meskipun tertunda, Hunt mengatakan dia berharap proses distribusi itu akan kembali normal pada awal Maret.
“Mari kita mencoba memahami situasinya,” katanya kepada awak media di Canberra pada Kamis (25/2) sore waktu setempat.
“Kami mengawalinya dengan 1.600 vaksinasi pada hari pertama, yang merupakan hari uji coba dan permulaan, lalu meningkatkannya menjadi sekitar 6.000 pada hari kedua, kemudian hampir 10.000 pada hari ketiga. Kami mengharapkan jumlah yang terus meningkat secara signifikan dan kemudian angka yang stabil.”
“Terkait 60.000 dosis, kita kemungkinan akan mencapainya pada Minggu (28/2) malam atau dalam waktu 24 jam setelahnya. Di 240 panti wreda, kemungkinan dalam waktu 72 jam dari waktu yang dijadwalkan. Namun pada akhir pekan kedua, kami berharap prosesnya akan kembali normal.”
Hingga Kamis sore waktu setempat, Australia melaporkan 28.947 kasus terkonfirmasi COVID-19, sementara kasus yang terjangkit virus di dalam dan luar negeri dalam 24 jam terakhir masing-masing berjumlah nol dan delapan kasus, menurut data dari Departemen Kesehatan Australia yang diperbarui pada Kamis malam waktu setempat. [Xinhua]